Recall Toyota kembali terjadi karena masalah yang sama yakni airbag Takata, yang kali ini menimpa 543 ribu unit termasuk model Lexus.
Los Angeles, Autos.id – Toyota kembali harus melakukan penarikan kembali (recall) terhadap 543 ribu unit mobil di Amerika Serikat terkait masalah airbag Takata. Hal ini menunjukan banyak kendaraan merek-merek besar yang masih bergulat dengan masalah airbag ini.
Leftlane, Selasa (17/01/2017) mencatat recall Toyota kali ini bukan kali pertama yang terjadi. Sudah banyak raksasa otomotif yang terlibat kasus serupa akibat airbag bermasalah. Pekan lalu pengumuman penarikan serupa diumumkan oleh Ford meski tidak merinci angka penarikan.
“Untuk masalah Toyota, inflator airbag dari Takata yang mengalami kerusakan adalah yang ditempatkan di sisi penumpang. Hal ini sangat berbahaya karena ketika terjadi benturan airbag yang mengembang bisa mengeluarkan fragmen logam”
Untuk masalah Toyota, inflator airbag dari Takata yang mengalami kerusakan adalah yang ditempatkan di sisi penumpang. Hal ini sangat berbahaya karena ketika terjadi benturan airbag yang mengembang bisa mengeluarkan fragmen logam sepanjang ruang kabin yang memungkinkan terjadinya cedera para bagi penumpang.
Lexus Juga Ikut Kena Imbasnya
Model mobil yang terlibat dalam penarikan ini antara lain :
- Scion xB 2008 – 2009 dan 2012
- Corolla 2009 dan 2012
- Corolla Matrix 2009 dan 2012
- Yaris 2007 – 2009 dan 2012
- 4Runner 2012
- Sienna 2012
- Lexus IS250 / 350 tahun 2006 – 2009 dan 2012
- Lexus IS-F 2008 – 2009 dan 2012
- Lexus GX460 2012
Pemilik diharapkan segera melaporkan pada dealer terdekat jika menemukan indikasi adanya kerusakan pada model-model diatas untuk diganti secara gratis disetiap dealer Toyota di Amerika Serikat.
Recall Toyota yang Kesekian Kali
Sebagai bagian dari dampak dari kerusakan airbag yang membuat kasus recall Toyota ini kembali terjadi, Takata akan membayar USD 1 miliar, sebagai denda dan hukuman, termasuk USD 850 juta untuk kompensasi perbaikan setiap unit mobil. Berkaitan dengan masalah ini para eksekutif Takata juga akan menghadapi proses hukum dan bisa dipenjara.
