Last updated on 27 September, 2018
Meski mobil lebih banyak berhenti saat di kemacetan, bukan berarti beberapa komponennya akan mendapat beban kerja yang lebih ringan. Kenyataannya justru malah sebaliknya.
Jakarta, Autos.id – Memang tidak semua komponen mobil akan bekerja lebih berat saat berada di dalam kemacetan. Tapi setidaknya ada lima komponen yang bekerja dengan lebih keras pada lalu lintas yang macet.
Oleh karena itu, perlu untuk diketahui apa saja lima komponen pada mobil yang mendapat beban kerja yang berat saat berada di lalu lintas yang macet supaya jika Anda mengalami hal ini, maka Anda jadi tahu apa saja hal yang harus Anda lakukan atau hindari.
Komponen pertama yang akan bekerja keras saat menghadapi kemacetan adalah motor kipas elektrik. Peranti ini merupakan komponen yang bekerja paling berat saat lalu lintas sedang berada dalam situasi yang macet. Proses pelepasan panas di mesin menjadi tanggung jawab terbesarnya. Suhu udara di sekeliling yang panas di ruang mesin itulah yang menuntut kipas mesin bekerja ekstrakeras.
Bila biasanya kipas terbantu oleh tiupan udara segar dari depan ketika mobil melaju, kini kipas bekerja sendiri dalam memberi tiupan udara ke sistem dingin dan mesin. Dalam kondisi seperti ini, kipas elektrik bekerja lebih sering akibat suhu mesin yang cepat sekali meningkat.
Apalagi bila mobil Anda masih menggunakan kipas yang digerakkan oleh putaran mesin via V-belt, pastikan putaran mesin idle tidak terlampau rendah. Bila perlu, gunakan kipas elektrik tambahan di bagian depan radiator dan kondesor AC.
Kedua adalah sistem pendingin mesin. Salah satu yang perlu diperhatikan pada komponen ini adalah kebersihan dan kelurusan kisi-kisi kondensor AC dan radiator, serta karet atau busa penyekat di antaranya. Terlihat sepele, tapi peran bagian ini cukup vital dalam proses pendinginan, lantaran dapat mengarahkan udara agar melewati kisi-kisi tersebut.
Selanjutnya adalah AC. Sudah pasti Anda akan terus menerus menghidupkan AC selama terjebak di kemacetan. Ini membuat sistem AC bekerja di bawah tekanan tinggi.
Jika kondisi cuaca panas terik, thermoswitch akan terus memerintahkan kompresor bekerja karena suhu kabin yang belum mencapai titik dingin yang diinginkan. Blower AC yang terus menerus bekerja juga membuat kotoran yang terisap dan bersarang di evaporator semakin banyak. Efeknya, dinginnya AC jadi tidak maksimal.
Kemudian ada kopling. Tidak hanya pada transmisi manual, kopling di transmisi matik pun bekerja ekstra-keras di kemacetan, bahkan lebih berat ketimbang pada transmisi manual. Kondisi lalu lintas stop and go membuat selip di kopling begitu tinggi.
Efeknya, suhu kopling meningkat dan beban untuk menyalurkan tenaga ke roda semakin besar dengan suhu yang jauh lebih tinggi dari kondisi normal.
Terakhir adalah rem. Kondisi lalu lintas stop and go juga membuat kinerja rem juga semakin meningkat, khususnya pada mobil bertansmisi matik. Cara kerja transmisi yang membuat mobil terus bergerak maju tanpa digas membuat rem harus selalu diinjak untuk membuat kendaraan tetap diam.
Baca juga: http://autos.id/2018/09/18/sederet-hal-berikut-bisa-bikin-konsumsi-bbm-jadi-lebih-boros/
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.