Autos.id – Oli motor adalah salah satu komponen penting untuk menjaga mesin kendaraan berfungsi dengan baik. Oli berfungsi sebagai pelumas, pendingin, mengurangi gesekan di antara bagian-bagian mesin. Seiring waktu dan penggunaan, kualitas oli akan menurun sehingga perlu diganti secara berkala. Lalu, apa saja tanda-tanda bahwa oli motor harus diganti? Berapa kilometer motor dianjurkan untuk ganti oli motor? Yuk simak pembahasannya!
Tanda-tanda Harus Ganti Oli Motor
Banyak pengendara motor tidak memperhatikan odometernya, dan jadi tidak tahu sudah berapa km sejak penggantian oli terakhir. Namun ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa motor Anda perlu segera ganti oli, seperti:
1. Warna Oli yang Kotor dan Gelap
Oli yang masih baik biasanya berwarna kuning kecoklatan atau transparan. Namun, seiring berjalannya waktu dan pemakaian, oli akan menjadi kotor dan gelap karena menyerap kotoran dan partikel dari mesin. Jika Anda melihat oli berubah menjadi hitam pekat, sudah saatnya untuk menggantinya.
2. Tekanan Oli Rendah
Jika lampu indikator tekanan oli pada dashboard menyala atau indikator tekanan oli menunjukkan tekanan yang rendah saat mesin hidup, itu bisa menjadi tanda bahwa level oli sudah rendah atau kualitasnya buruk. Periksa level oli dengan mengikuti panduan dalam buku panduan kendaraan Anda.
3. Bau Aneh dari Knalpot
Oli yang sudah kotor dan tidak efektif dapat menyebabkan bau asap atau bau terbakar yang tidak biasa keluar dari knalpot kendaraan Anda. Ini bisa menjadi pertanda bahwa oli tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.
4. Suara Mesin yang Kasar
Jika mesin kendaraan Anda terdengar lebih kasar dari biasanya, mungkin itu karena oli tidak lagi melumasi bagian-bagian mesin dengan baik. Gesekan yang berlebihan dapat menyebabkan suara kasar saat mesin beroperasi.
Baca juga: Tips Ganti Filter Oli Paling Mudah
Berapa Kilometer Sebaiknya Motor Ganti Oli?
Umumnya pabrikan motor menganjurkan ganti oli sekitar 2.000-3.000 km. Permasalahannya, motor dan oli merek tertentu bisa saja berbeda kebutuhan interval ganti olinya. Waktu untuk mengganti oli juga bisa bervariasi tergantung pada jenis oli yang digunakan dan cara berkendaranya. Panduan berikut ini dapat dijadikan acuan berapa kilometer oli harus diganti berdasarkan jenis olinya:
1. Oli Mineral: 2.000 km
Oli mineral sudah jarang digunakan untuk motor modern. Biasanya oli yang saat ini umum beredar di pasaran adalah oli semisintetis dan full sintetis. Jika kendaraan Anda menggunakan oli mineral, biasanya disarankan untuk mengganti oli sekitar 2.000 km. Namun, ada baiknya memeriksa buku panduan kendaraan Anda untuk mengetahui rekomendasi produsen.
2. Oli Semi Sintetis: 3.000-5.000 km
Oli semi sintetis dibuat dari penggabungan oli mineral dan sintetis. Oli ini memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lebih lama daripada oli mineral. Sebagai rekomendasi umum, ganti oli motor jenis semi sintetis umumnya setiap 3.000-5.000 kilometer. Namun, disarankan untuk memastikan dulu spesifikasi dan merek olinya.
3. Oli Full Sintetis: 4.000-6000 km
Oli full sintesis adalah oli yang dibangun dari hasil terbersih dari pemilahan oli mineral. Sehingga secara pengolahan. Oli full sintetis jelas lebih advance jika dibandingkan dengan oli semisintetis atau mineral. Umunya, oli motor jenis full sintesis dapat diganti sekitar 4.000-6.000 kilometer.
Baca juga: Inilah Perbedaan Antara Oli Sintetis dan Oli Semi Sintetis
Perlu dicatat, setiap merek oli memiliki tingkat kekentalan, spesifikasi, dan ketahanan yang berbeda. Cara pemakaian motor juga berpengaruh pada interval penggantian oli. Bila motor dipakai setiap hari (misalnya pulang pergi kantor), disarankan mengganti oli motor lebih cepat dari rekomendasi di atas, agar umur komponen mesin lebih panjang dan selalu dalam kondisi prima.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.