Diharapkan beberapa ubahan aturan dan detail-detail lainnya akan memberikan tingkat kompetitif serta keseruan yang lebih menarik lagi di ajang balap World Superbike tahun depan.
Autos.id – Seperti yang diketahui, bahwa ajang balap motor World Superbike merupakan salah satu ajang balap yang cukup bergengsi di dunia. Ajang balap yang menggunakan basis motor produksi massal ini selalu menghadirkan keseruan dan ketegangan di setiap balapannya. Dan setiap tahunnya ajang balap motor yang berada dibawah payung Federasi Balap Motor Internasional atau FIM ini terus berinovasi selain memberikan balapan yang seru juga aturan yang terus diperbaharui.
Dan mulai tahun 2023 mendatang, ajang balap World Superbike ini juga mendapat beberapa revisi dari segi aturan, spesifikasi motor, hingga penggunaan bahan bakar berkelanjutan.
Aturan Baru Mulai Dari Tahun 2023
Seperti yang dilansir oleh situs resmi World Superbike pada 17 Oktober 2022, pembahasan regulasi terbaru World Superbike ini sudah dilakukan sejak seri Portugal pada awal Oktober silam. Dalam pembahasan ini beberapa anggota Dorna, MSMA, serta presiden FIM, Jorge Viegas membahas tentang berbagai ubahan pada ajang balap motor ini mulai tahun depan.
Salah satu ubahan terbesar adalah penerapn sistem Super Concessions yang diharapkan akan membuat tingkat persaingan menjadi lebih kompetitif. Dalam sistem ini terdapat beberapa revisi berupa poin konsesi yang akan dialokasikan kepada 5 pembalap dan dihitung setiap 3 balapan. Nantinya poin tersebut akan diakumulasi serta menentukan motor dan tim mana yang bisa mendapat konsesi berupa kebebasan update motor agar bisa lebih kompetitif.
Ubahan berikutnya yang akan mulai diperkenalkan di ajang balap Superbike adalah penggunaan bahan bakar berkelanjutan. Meskipun baru akan diterapkan di tahun 2024, namun bahan bakar berjenis E40 ini diklaim lebih ramah lingkungan serta lolos uji emisi yang dilakukan secara ketat. Bahan bakar berkelanjutan E40 ini juga akan segera diadposi di ajang balap MotoGP ditahun yang sama.
Yang menarik, tidak hanya World Superbike saja yang akan menerapkan bahan bakar berkelanjutan ini. Karena nantinya beberapa kelas dibawahnya seperti World Supersport hingga Superstock dengan kapasitas mesin yang lebih kecil juga akan menggunakan bahan bakar berkelanjutan dengan spesifikasi yang sama tersebut.
Ubahan berikutnya adalah dari segi spesifikasi motor yang digunakan. Ditengah krisis ekonomi global di tahun 2023, FIM sedang mempertimbangkan evolusi biaya produksi motor yang lebih ditekan. Nantinya setiap motor yang akan digunakan balap harus sesuai dengan jumlah dan presentase yang tepat sesuai dengan budget yang sudah ditentukan.
Ubahan aturan lainnya berkaitan dengan alokasi Wildcard yang kini semakin diperketat. Misalnya saat ada tim atau pembalap yang akan mendapat jatah Wildcard, setiap federasi nasional harus memastikan dan memvalidasi dari kualitas sang pembalap, tim, kru, peralatan, serta presentasi tim yang diperketat sehingga bisa memiliki tingkat kompetitif yang lebih seimbang.
Dan yang terakhir adalah seputar prosedur prosesi podium setelag balapan. Nantinya saat seremoni podium yang berlangsung di pitlane atau diatasnya, pitlane tidak akan dibuka selama acara seremoni podium yang memperngaruhi safety dan keamanan di area pitlane. Diharapkan semua aturan dan ubahan ini akan membuat ajang balap World Suprbike ini semakin menarik ditonton dan menarik minat penonton baru untuk menyaksikannya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.