Selain mencicipi Toyota Veloz A/T facelift, pada waktu yang sama, kami juga sekalian menjajal Avanza G M/T yang bermesin 1.300 cc. Kami tertarik untuk mencoba Toyota Avanza G M/T 1.300 cc karena kami yakin kalau mobil ini akan kembali menjadi varian Avanza yang paling laku. Setelah kami mencobanya, bisa kami katakan kalau ada bagian yang terasa lebih pada Toyota Avanza G M/T facelift.
Jakarta, Autos.id – Sebelum menjabarkan tentang impresi berkendara bersama Toyota Avanza G M/T facelift, kami ingin menyampaikan kesan kami terhadap MPV terpopuler di tanah air ini. Terus terang, kesan pertama kami terhadap Avanza G adalah biasa saja. Karena dari sisi eskterior, mobil ini sebenarnya tidak terlalu banyak mengalami ubahan.
Berbeda dengan Toyota Veloz facelift yang sudah dilengkapi dengan keyless entry dan start/stop button engine, Avanza G masih dibekali anak kunci yang dilengkapi dengan immobilizer. Dengan kata lain, untuk membuka atau mengunci pintunya, kita masih harus menekan remote, dan buat menyalakan atau mematikan mesin, kita juga masih harus memutar anak kunci. Semua hal yang disebutkan itu makin menambah kesan biasa saja pada varian menengah Toyota Avanza ini.
Setelah berada di kabinnya, tak bisa dipungkiri kalau kesan usang sudah mulai terasa. Sebab dari segi desain, tidak ada yang berubah di interior Toyota Avanza G facelift. Tapi untuk membuatnya sedikit up to date, Toyota pun memberikan beberapa fitur baru di interior Avanza G facelift seperti head unit layar sentuh dan AC digital. Bukan cuma itu, pemakaian kombinasi warna gading dan hitam di kabinnya juga berhasil membuat interior Toyota Avanza G facelift jadi sedikit lebih segar.
Puas melihat-lihat semua yang ada di interiornya, akhirnya kami pun mulai menjalankan Toyota Avanza G facelift M/T. Saat menjalankannya, barulah terasa bahwa ada perubahan dari segi teknis Avanza G facelift. Perubahan pertama yang kami temui saat menjalankannya adalah bobot koplingnya yang sekarang menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Hal ini tentu merupakan sebuah poin positif karena dengan semakin ringannya bobot kopling, maka itu membuat Toyota Avanza G facelift jadi lebih mudah dikendarai.
Bukan hanya karena bobot koplingnya yang semakin ringan, Toyota Avanza G facelift juga makin mudah dikendarai karena mobil ini memiliki bobot setir yang lebih enteng dari sebelumnya. Itu artinya, Toyota memang benar-benar melakukan revisi pada sistem power steering elektrik Avanza.
Menurut klaim Toyota, setelah melakukan revisi sistem power steering elektrik, perangkat ini akan otomatis membuat setir jadi lebih berat saat mobil mencapai kecepatan tinggi. Hal itu dilakukan supaya mobil ini bisa dikendalikan dengan mudah.
Sayangnya, kami tidak sempat menggeber Toyota Avanza hingga kecepatan tinggi lantaran terbatasnya area di tempat pengetesan, sehingga kami belum mengetahui bagaimana feedback setirnya saat mobil ini dipacu di kecepatan tinggi.
Selain bobot kopling dan setir yang jadi makin enteng, gejala body roll pada Toyota Avanza G facelift juga terasa berkurang. Saat kami membawanya bermanuver dan menikung cepat, mobil terasa lebih anteng, yang menandakan minimnya gejala body roll.
Berkurangnya gejala body roll pada Avanza G facelift juga menjadi indikasi bahwa Toyota berhasil meracik kembali setelan suspensi mobil sejuta umat ini. Karena menurut klaim Toyota, mereka melakukan revisi suspensi Avanza facelift supaya mobil ini bisa memiliki kestabilan yang lebih baik.
Di luar semua hal yang disebutkan tadi, tidak ada lagi perbedaan rasa berkendara antara Toyota Avanza G M/T facelift dengan model lamanya. Terutama soal respons mesin yang sama sekali tidak berbeda. Ini dikarenakan Avanza G facelift tetap mengandalkan mesin lama.
Akhirnya, bisa kami katakan bahwa meski tidak mendapatkan ubahan besar dari segi desain, namun Toyota Avanza G 1.300 cc M/T facelift tetap layak untuk dijadikan pilihan. Alasannya adalah karena sekarang mobil ini jadi mudah untuk dikendarai, fiturnya lebih lengkap, dan harganya tetap kompetitif.
Baca juga: Dari Segi Rasa, Nyaris Tak Ada yang Berubah dari Toyota Veloz Facelift
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.