Wuling diprediksi akan sulit bersaing dengan pabrikan lain, tapi bukan tidak mungkin juga bakal sukses merebut perhatian masyarakat Indonesia.
Jakarta, Autos.id – Kehadiran Wuling ke Indonesia memang terus menarik untuk disimak. Diprediksi brand asal Cina ini bisa menuai sukses bersanding dengan pabrikan lain yang sudah lebih dulu eksis di dalam negeri.
Bebin Djuana sebagai Pengamat Otomotif Indonesia menilai ada banyak langkah yang akan dilakukan Wuling terlihat cukup serius masuk market Tanah Air. “Yang bisa saya kasih kesan, Wuling akan sulit bersaing tapi bukan tidak mungkin bisa sukses,” ucap Bebin di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
“Wuling akan sulit bersaing tapi bukan tidak mungkin bisa sukses”
Pengamat otomotif yang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di industri otomotif Tanah Air ini, menjelaskan, beberapa langkah tepat yang akan dilakukan adalah membangun pabrik di Indonesia. “Yang saya lihat berbeda dari Wuling adalah berani bangun pabrik, kemudian kabarnya mereka juga akan bangun 50 dealer di seluruh Indonesia. Tentu ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan pasti mereka sudah memikirkan hal ini,” ucap Bebin.
Langkah cerdas lainnya yang menurut pria berkacamata ini sudah tepat dilakukan adalah masuk ke segmen MPV yang merupakan pasar paling gemuk di otomotif Indonesia. “Selain itu saya pikir masih ada potensi dari populasi 200 juta lebih warga Indonesia yang harus bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan membutuhkan kendaraan,” ucapnya.
Ia pun sedikit kilas balik jika dulu di Indonesia di tahun 2000-an pernah diberondong oleh produsen motor Cina. Dan ternyata market share nya dalam setahun langsung naik. “Ini artinya ada penerimaan dari masyarakat. Tapi masalahnya motor Cina adalah mereka tidak menyediakan layanan purna jual,” ucap Bebin. Karenanya, berkaca dari produk motor Cina ini, Bebin memberi sedikit saran bagi Wuling.
“Masyarakat Indonesia masih mementingkan sisi style dan sangat update dengan style terkini. Contohnya ketika di Eropa ada tren lampu LED DRL, ternyata mobil dengan lampu LED ini lebih banyak laku di Indonesia dibanding yang tidak. Kemudian konsumen Indonesia juga ada perhatian pada penampilan dalam dan luar mobil,” ucap Bebin.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan Wuling, lanjut dia, adalah masalah harga. Contohnya mobil Korea ketika masuk ke Indonesia secara CBU dan harganya di atas mobil Jepang, maka mobil Korea ditonggalkan. “Dan satu lagi yang jangan dilupakan adalah jaringan, yang bukan hanya dealer tapi juga bengkel dan part shop,” tukas Bebin.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.