Agustus lalu, truk reli Mitsubishi Pajero yang legendaris berhenti dari produksi, dan di saat yang sama mengakhiri cerita indah dari era mobil legendaris yang telah lama diketahui banyak orang.
Autos.id – Pabrik yang membangun Pajero bagaimanapun tetap bertahan setelah penutupannya dan meninggalkan sedikit harapan bahwa brand Pajero mungkin akan kembali diproduksi. Namun, sekarang bisa pasti dikatakan, bahwa tidak akan ada lagi cerita soal Pajero jilid kedua. Karena, pabrik yang membuat Pajero dilaporkan telah dijual ke pabrik kertas yang akan menggunakan pabrik tersebut untuk menjual tisu yang dapat Anda gunakan sekarang untuk menyeka air mata anda dari kenangan Anda bersama Pajero.
Berita ini pertama kali dilaporkan oleh Nikkei, Kantor Berita Jepang, bahwa pabrik Pajero Manufacturing di Prefektur Gifu (anak perusahaan Mitsubishi) dijual ke Daio Paper seharga 4 miliar Yen, atau sekitar Rp 474 miliar.
Dikabarkan sebagai pabrik Mitsubishi pertama yang tutup di Jepang sejak 2001, pabrik tersebut menurut Japanese Nostalgic Car, forum pecinta mobiil klasik Jepang, merupakan pemberi kerja terbesar di kawasan itu sebelum akhir produksi Pajero Agustus lalu. Selama bertahun-tahun, pabrik tersebut juga memproduksi van Delica dan pickup Mighty Max, pada puncaknya membangun 170.000 kendaraan setiap tahun. Tentu saja, dengan penurunan Mitsubishi Motors datang pengurangan produksi di mana dilaporkan turun menjadi 63.000 kendaraan pada tahun fiskal 2019 dan akhirnya dipotong menjadi nol untuk bulan-bulan terakhir tahun 2021.
Konsep Mitsubishi Ralliart Vision
Namun, untuk masa depan pabrik, sementara ini masih seterang kertas bersih, dengan Daio mengharapkan fasilitas barunya untuk melengkapi pabrik terdekat mereka di Kani yang diperluas tahun lalu. Daio berencana menggunakan bekas pabrik Pajero untuk memproduksi produk kertas saniter, yaitu tisu toilet dan tisu wajah, di mana Daio sudah menjadi produsen terbesar di Jepang dengan pangsa pasar hampir 30 persen.
Meskipun Daio dilaporkan tidak akan mengambil alih kepemilikan hingga Maret 2023, pembayarannya tampaknya sudah berdampak pada pendapatan Mitsubishi dimana mampu membantu meningkatkan divisi otomotif Mitsubishi ke kuartal yang menguntungkan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Hal ini menambahkan setitik harapan untuk Mitsubishi dibalik berakhirnya brand Pajero.
Beberapa waktu lalu bahkan Mitsubishi mencoba menghidupkan kembali model Ralliart untuk mencoba membangkitkan kembali asa mereka. Masa lalu Mitsubishi baru-baru ini mungkin suram, tetapi itu tidak berarti mereka tidak dapat membentuk fondasi untuk masa depan yang lebih cerah. Lagi pula, mengingat apa yang dibuat oleh pabrik Mitsubishi di Normal, Illinois selama satu dekade lalu dibandingkan hari ini, mungkin adil untuk mengharapkan abu dari Pajero dapat membangkitkan Mitsubishi layaknya burung phoenix.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.