Secara tiba-tiba, CEO Aston Martin mengundurkan diri dan digantikan mantan bos Ferrari
Autos.id – Baru-baru ini, Aston Martin mengumumkan bahwa CEO-nya Tobias Moers, mantan bos Mercedes-AMG yang bertanggung jawab untuk membangun kemitraan teknis penting antara produsen Mobil Mercedes dan Aston Martik, akan mengundurkan diri dari peran tersebut sesegera mungkinn.
Meskipun beberapa sumber mengklaim dia akan tetap di Aston dalam peran yang tidak ditentukan hingga Juli). Selanjutnya, CEO Aston Martin tersebut akan digantikan oleh Mantan CEO Ferrari Amedeo Felisa.
Selama rapat investor untuk membahas pendapatan di Q1 Aston Martin, Kepala Aston Martin Lawrence Stroll menjelaskan sedikit detail mengenai perombakan tingkat eksekutif yang tiba-tiba dan agak mengejutkan.
“Amedeo bersama kami di masa mendatang,” kata Stroll selama panggilan telepon. “Saya rasa saya belum pernah bertemu pria yang lebih energik dalam hidup saya. Dia siap untuk tugas ini. Tidak ada orang lain yang melihat film dan menulis naskah seperti yang telah dilakukan Amedeo di Ferrari dan untuk apa yang akan kami capai.”
Diragukan Karena Usia
Meski, telah Stroll telah menegaskan masa depan Amedeo Felissa di Aston Martin, namun masih banyak yang meragukannya, namun bukan karena pengalaman kerjanya tapi usianya yang sudah lumayan tua. Amedeo Felissa yang sudah berumur 76 tahun diragukan banyak orang untuk dapat mengikuti gaya hidup serba cepat seorang CEO perusahaan globa. Namun, lewat perkataan tadi, Stroll menganggap Felissa seorang yang energik dan membantah bahwa peran Felissa hanya sementara.
“Pekerjaan Tobias Moers sebelumnya lebih banyak berkutat tentang pembersihan operasional, meningkatkan manufaktur, memperkuat rantai pasokan dan mencapai kesepakatan baru yang dicapai dengan Mercedes,” kata bos tim OEM dan F1 tersebut. “Itu adalah fase pertama. Dan untuk itu Tobias Moers sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik.”
Selama masa pemerintahan Moers, Aston berfokus untuk menjadi pemasok yang tepat untuk mobil sport premium untuk sistem pre-order, di mana pelanggan memesan mobil yang disesuaikan sambil memindahkan seluruh proses penjualan untuk kelas atas. Dengan inovasi dari Moers ini tidak ada lagi dealer yang menyimpan stok terlalu banyak.
Apakah Moers sadar bahwa Ia akan berhenti mendadak? Rumor mengatakan bahwa Stroll memang memposisikanya sebagai CEO sementara saja selama tahun-tahun perjuangan Aston Martindari tahun 2020 hingga 2022. Namun, jika kita lihat sebenarnya masa perjuangan masih belum selesai, produsen mobil asal Inggris ini masih mengalami kesulitan kemunduran operasional secara keseluruhan, termasuk yand dikarenakan hypercar Valkyrie yang tertunda.
“Tujuan langsung saya adalah menerapkan struktur organisasi baru,” kata bos baru Aston Martin, Felisa selama panggilan telepon. Selain itu juga, mantan CTO Ferrari Roberto Fedeli juga ditunjuk sebagai chief technical officer baru Aston Martin.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.