Mobil yang kami maksud adalah Koenigsegg Agera, unitnya memang tidka ditampilkan tetapi konsumen sudah bisa pesan dan masa indennya minimal 6 bulan.
Jakarta, Autos.id – Siapa sangka disela-sela peluncuran mobil baru yang dilakukan para Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Indonesia yang muncul di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, terselip satu mobil yang paling-paling di dunia.
Kenapa kami sebut yang paling-paling? Karena inilah mobil paling cepat di dunia, dan mungkin juga menjadi mobil sport paling mahal di bumi ini. Dialah Koenigsegg. Model yang ditampilkan di IIMS 2017 adalah Koenigsegg CCX, hypercar ini diboyong oleh satu distributor mobil di Indonesia, Prestige Image Motorcars.
“Sekitar Rp 50 miliar sudah termasuk bea masuk ke Indonesia tapi belum termasuk pajak progresif”
Mobil ini menggunakan mesin 4.800 cc V8 yang menggunakan transmisi otomatis 6-speed. Namun menurut satu staf Prestige Image Motorcars, model ini hanya sebatas exhibition. “Karena ini model produksi 2006, dan hanya tiga unit yang dibuat setir kanan dan semuanya sudah habis terjual di seluruh dunia,” ucap staf tersebut kepada Autos.id
Lebih lanjut dia menuturkan, jika ada konsumen di Indonesia yang berminat pada hypercar buatan Swedia itu, maka pihaknya menyediakan model Koenigsegg Agera. “Kalau pesan sekarang nanti unitnya datang 6 bulan sampai 1 tahun kemudian,” katanya. Lamanya masa inden itu mengingat mobil ini dibuat custom sesuai permintaan konsumennya.
Koenigsegg Agera menggunakan serat karbon sebagai bahan utama baik pada bodi maupun sasis. Mesinnya berada diantara poros roda depan dan poros roda belakang. Mesinnya sendiri berkapasitas 5.000 cc 8 silinder twin-turbocharged bertenaga 1.100 hp pada 6.900 rpm dengan torsi maksimum di 1.100 Nm pada 4.000 rpm.
Untuk urusan suspensi, tim desain Koenigsegg Agera merancang suspensi belakang yang dianggap merupakan ciri khas Agera yang paling utama, yakni Triplex Rear Suspension. Dalam sistem suspensi ini ditambahkan sebuah sokbreker yang menghubungkan roda sebelah kiri dan roda sebelah kanan. Walaupun begitu, kedua roda belakang tetap memiliki sokbreker yang masing-masing ditanam di casis mobil. Hasilnya, kestabilan, pengendalian, dan kenyaman Agera bertambah secara cukup signifikan dibanding Koenigsegg lainnya seperti CC, CCX, CCR, CC8S.
Lalu berapa harga yang harus ditebus konsumen Indonesia untuk mahakarya otomotif ini? “Sekitar Rp 50 miliar sudah termasuk bea masuk ke Indonesia tapi belum termasuk pajak progresif,” ucap staf tersebut. Edan!
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.