Aturan standar emisi yang ketat di Jepang membuat 4 pabrikan besar Jepang ini kompak menghentikan produksi beberapa modelnya.
Autos.id – Industri otomotif dunia saat ini tengah berada pada masa transisi menuju era elektrifikasi. Tidak hanya di kendaraan roda empat saja, di segmen kendaraan roda dua, mulai banyak sekali produk elektrifikasi yang siap menjadi tulang punggung di masa depan. Tidak heran bahwa banyak pabrikan roda dua yang mulai berinovasi dengan kendaraan elektrifikasi ini.
Bahkan karena hal tersebut, 4 pabrikan besar Jepang, Honda, Yamaha, Suzuki, dam Kawasaki mulai akan menghilangkan beberapa produk motor mereka secara bersamaan.
Model Yang Terdampak Peghentian Produksi
Seperti yang dilansir oleh Nikkei Asia, keempat pabriak besar asal Jepang akan menghentikan produksi sebanyak 20 model dalam waktu yang bersamaan. Artinya dari total 190 model dari keseluruhan 4 brand yang dijual tersebut, sekitar 10% diantaranya akan dihentikan produksinya pada akhir tahun ini. Aturan emisi yang ketat membuat keempat pabrikan ini kompak menghentikan beberapa model motornya secara bersamaan.
Bahkan Honda sendiri sudah merencanakan akan hanya menjual sepeda motor dengan teknologi listrik 2040 mendatang. Dari 80 model yang saat ini diproduksi, sekitar 10 diantaranya akan dihentikan produksinya. Misalnya seperti CB400 Super Four serta Gold Wing akan menjadi beberapa produk Honda yang akan dihentikan produksinya.
Beralih ke Yamaha, pabrikan yang dikenal dengan logo “Garpu Tala” ini akan menargetkan penjualan motor ramah lingkungan hingga 90% pada tahun 2050 mendatang. Yamaha sendiri sudah memasukan beberapa nama produk yang kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan lagi. Salah satunya adalah seri motor FJR1300 yang akan dihentikan produksinya.
Lalu berikutnya dari Suzuki yang berencana akan menghentikan 5 model dari total 20 model yang saat ini dijual pada bulan Oktober mendatang. Salah satunya yang akan dihentikan produksinya adalah GSX250R. Sedangkan Kawasaki sejak akhir tahun silam sudah tidak mengirmkan motor-motor moge karena fokus mereka mulai beralih ke motor ramah lingkungan.
Sejak tahun 2020 silam, Jepang memang sudah menerapkan aturan standar emisi yang sangat ketat. Aturan emisi yang ketat ini diberlakukan untuk berbagai kendaraan yang dijual mulai bulan November 2020. Dalam aturan emisi di Jepang ini, mereka mengikuti standar Euro 5 dengan aturan emisi nitrogen oksida harus dipangkas hingga 33%.
Dalam aturan emisi inim setiap pabrikan Jepang harus memasik katalik converter atau mendesain mesin yang sepenuhnya baru untuk memenuhi aturan emisi terbaru tersebut. Tentu saja dalam membuat mesin yang baru ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih dengan kondisi saat ini dengan berbagai bahan baku seperti katalik converter yang mahal dan bahan baku yang langka menjadi tantangan terbesarnya.
Dan untuk mendesain ulang motor yang saat ini dijual, salang seorang sumber menyebu bahwa harga yang dijual bisa 4 kali lipat. Hal tersebut membuat beberapa pabrikan melihat hal tersebut langkah yang kurang efisien dan terpaksa mengambil jalan penghentian produksi beberapa model yang saat ini masih dijual.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.