Pembedaan warna diberikan dengan warna khusus tanpa harus mengurangi kadar dari bahan bakar tersebut.
Jakarta, Autos.id – Di Indonesia, banyak sekali jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang beredar luas dengan membedakannya berdasarkan oktan dan warnanya. Khusus mobil bermesin bensin, maka bisa memilih BBM seperti Premium, Pertalite, Pertamax, ataupun Pertamax Turbo yang dikeluarkan PT Pertamina Persero.
Keempat jenis bahan bakar tersebut memiliki kadar oktan berbeda-beda, dimana semakin tinggi nilai oktannya, maka semakin mahal harganya.
Selain nilai oktan, Pertamina juga mengeluarkan jenis bensin dengan warna yang berbeda-beda, misalnya kuning untuk Premium, hijau untuk Pertalite, dan biru untuk Pertamax.
Menanggapi hal itu, Tri Yuswidjadjanto, ahli konservasi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) menjelaskan, bensin tersebut sengaja diwarnai sebagai pembeda tiap varian. Pewarna yang digunakan juga tak sembarangan, karena menggunakan pewarna khusus yang sering disebut Dyes.
“Dyes itu, fungsinya untuk membedakan, misalnya Pertamax Turbo warna merah, Pertamax biru, Pertalite hijau, Premium kuning,” ucap pria yang akrab disapa Prof Yus ini, dalam acara NGobrol Virtual (NGOVI) di Jakarta, akhir pekan lalu..
Ia menjelaskan, Pertamina sengaja memberikan warna yang berbeda pada bensin dengan tujuan untuk memudahkan operasional saat di lapangan dan juga untuk mencegah beredarnya BBM oplosan. “Untuk konsumen, gunanya agar mereka yakin produk yang dibelinya sesuai, misalnya Premium, warnanya kuning,” terang Prof Yus.
“Kemudian juga untuk mengontrol SPBU supaya tidak curang. Jadi kalau mereka menjual Premium harus kuning dan Pertamax ya warnanya harus biru. Bisa saja SPBU lupa kontrol. Jangan sampai nanti pihak SPBU menukar BBM dari tangki yang dibawa dari truk dimasukkan ke dispenser yang salah. Misalnya Pertamax Turbo tapi keluarnya warna kuning,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.