Michelin Safety Academi konsisten menjadi wadah bagi anak usia muda untuk belajar dan memahami betapa pentingnya keselamatan berkendara.
Serpong, Autos.id – Kurang lebih 300-an siswa Sekolah menengah Atas (SMA) dari Jakarta, Bekasi, dan Tangerang antusias dalam program pelatihan dan edukasi keselamatan dala Michelin Safety Academy (MSA) yang berlangsung di Pusdik Lantas Polri, Serpong, Tangerang, Sabtu (7/10/2017).
Jumlah peserta MSA tahun 2017 ini meningkat 2 kali lipat dibanding tahun lalu. Dari empat wilayah terdapat 10 SMA yang terlibat. Dan untuk 50-an siswa dari wilayah Cilegon baru akan mengikuti peklatihan minggu depan. Dari 400 siswa yang terlibat kurang lebih 350-an memilih membuat SIM A untuk mobil selebihnya memilih membuat SIM C untuk motor
Program ini telah berjalan sejak 2014 dan telah menularkan virus positif tentang keselamatan berkendara kepada anak usia muda khususnya SMA yang telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP untuk mengikuti pelatihan secara teori dan praktek untuk mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM) dari kepolisian.
“Di beberapa wilayah SMA yang pernah mengikuti MSA secara perlahan angka kecelakaan menurun secara kuantitas kita sulit mendeteksi itu. Namun dari pengalaman dan penuturan siswa dan guru mereka perilaku berkendara yang baik mulai terlihat. Jadi mereka nantinya tidak hanya mendapat SIM tapi jadi ambassador yang menyebarluaskan keselamatan berkendara pada orang lain”
Pelatihan dan Edukasi Michelin Safety Academy 2017
Nora Guitet, Direktur Public Affairs & Corporate Communication Michelin Indonesia mengungkapkan Michelin Indonesia memberi kesempatan bagi para siswa dan siswi SMA melalui MSA untuk membekali diri dengan pengetahuan yang matang sebelum menghadapi ujian SIM.
“Melalui program MSA ini, kita ingin memberikan massage pada anak-anak kita bahwa berkendara bukan hanya soal menyetir tapi bagaiamana memiliki pemahaman lebih pada kendaraan, peraturan lalu lintas dan persiapan diri sehingga menjadi pengendara yang bertanggungjawab,” kata Nora.
Terkait dampaknya setelah empat tahun menggulirkan MSA, Michelin menemukan bahwa para siswa yang pernah mengikuti MSA kemudian menjadi ambassador untuk menyebarluaskan keselamatan berkendara dengan experience yang didapatnya kepada orang terdekatnya seperti bagaimana posisi riding yang benar, mengontrol kendaraan dan lain sebagainya.
“Di beberapa wilayah SMA yang pernah mengikuti MSA secara perlahan angka kecelakaan menurun secara kuantitas kita sulit mendeteksi itu. Namun dari pengalaman dan penuturan siswa dan guru mereka perilaku berkendara yang baik mulai terlihat. Jadi mereka nantinya tidak hanya mendapat SIM tapi jadi ambassador yang menyebarluaskan keselamatan berkendara pada orang lain,” ujar Nora.
Terkait pelatihan berkendara yang safety, MSA menggandeng coaches dari Ikakatan Motor Indonesia (IMI) dan pebalap profesional seperti Fitra Eri untuk memberikan trik-trik untuk mewaspadai kemungkinan-kemungkinan yang tak terdeteksi dijalan sehingga pengendara lebih aman.
Siswa SMA Jalani Latihan Skill Berkendara di Michelin Safety Academy
Menurut Fitra Eri, pengendara usia muda biasanya merupakan pengendara pemula yang hanya bisa menyetir tapi kurang memperhitungkan dampak yang terjadi bila dalam berkendara ada bahaya atau hal lain yang bisa menyebabkan kecelakaan.
“Berkendara membtuhkan banyak hal selain persiapan kendaraan.Berkendara juga bukan soal feeling. Untuk itu persiapan diri dan bekal melalui pelatihan seperti memberikan trik-trik bagaimana menghindari kecelakaan yang bisa saja terjadi pada saat tak terduga dengan aman, cara mengerem dan trik lainnya,” beber Eri.
Acara pelatihan, berlangsung sehari penuh di Serpong. Dengan bekal berupa materi dan praktek, para siswa bisa menjalani tes dengan sukses untuk mendapat SIM di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM, Daan Mogot, Jawa Barat, akhir pekan depan, Sabtu (14/10/2017)
