Last updated on 21 Maret, 2022
Setelah tiga tahun vakum, tidak menyurutkan kelihaiannya berlaga di lintasan balap Sirkuit Sentul
Sentul, Autos.id – Sempat vakum selama tiga tahun akibat Pandemi Covid-19, terasa jenuh bagi Mugi Tri Joko Iwan Putro, dan ketika mendapatkan kesempatan kembali di tahun 2022 setelah mendapatkan sponsor yaitu Cluster Green Balaraja , tanpa pikir panjang lagi Mugi langsung mempersiapkan mobilnya agar dapat bertarung di ETCC 3000 Master tahun 2022. Bahkan, saat turun di seri perdana ETCC 3000 Master akhir pekan lalu di Sirkuit Sentul, Mugi berhasil meraih podium kedua.
“Untuk saat ini setelah vakum 3 tahun, hasil podium kedua sudah sangat puas, terlebih lagi kondisi mobil yang masih dalam tahap pengembangan. Dan saya masih harus melakukan penyesuaian lagi, baik dengan mobil maupun dengan lintasan Sirkuit Sentul,” ungkap wiraswasta yang berasal Tangerang tersebut.
Mugi mengungkapkan, sebelum tampil dalam seri perdana ETCC 3000 Master tahun 2022, dirinya hanya mempersiapkan mobilnya selama 2 bulan. Karena itu, masih banyak harus dibenahi lagi untuk penyesuaian di lintasan. “Seperti rem yang masih standar pabrikannya rencana akan diganti, juga suspensi serta as roda dan ECU karena sudah lama sesuai pabrikannya,” ungkap Mugi yang menunggangi Mercedes Benz C2000.
Ketika ditanyakan, kenapa turun kembali ke balapan ETCC setelah vakum 3 tahun, Mugi mengaku, dari semua balapan yang ada di ISSOM ini, hanya ETCC yang menurutnya paling menantang dan lebih seru dari kelas balapa lainnya. “Bagi saya balapan ETCC “keras” dan paling seru, hal inilah yang membuat saya tertantang untuk terjun kembali di ETCC Setelah vakum 3 tahun,” imbuh ayah dari 3 orang putra putri tersebut.
Menyinggung soal ETCC, Mugi yang berada dibawah payung TMG Garage, melihat ETCC setiap tahunnya semakin berkembang dan semoga ke depannya, semakin banyak lagi pembalap yang ambil bagian. Dan diakuinya, semua rekannya di ETCC itu juga baik-baik dan selalu kompak setelah di luar balapan. Dan soal regulasi yang sudah ditetapkan, menurut Mugi sudah sangat baik, semua pembalap diberikan bracket time.
“Bracket time, dalam artian bila pembalap yang turun di kelas Novice dapat melebihi waktu maksimal yang sudah ditetapkan, maka ia harus naik kelas (Kelas Master). Dan setelah naik kelas, sudah pasti tidak akan bisa turun kelas lagi. Seperti kelas Master yang saya ikuti, bila pembalap melebihi bracket time, otomatis harus naik ke Kelas Pro dan tidak bisa kembali lagi ke kelas Master,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.