Jonathan Rea ingin mendapatkan “sesuatu yang lebih” setelah menyegel gelar juara World Superbike beruntun.
Jepang, autos.id – Juara World Superbike, Jonathan Rea, mengatakan bahwa dia tetap “menginginkan sesuatu yang lebih” setelah menyegel gelar ketiga berturut-turut di seri Magny-Cours.
Pembalap pabrikan Kawasaki itu memenangkan kejuaraan dengan tampil dominan di trek Prancis, mengamankan kemenangan ke-50 dalam kondisi sulit dengan selisih 16 detik.
Hal ini membuat Rea setara Troy Bayliss sebagai juara tiga kali, dengan hanya Carl Fogarty yang mencetak lebih banyak kemenangan. Bagaimanapun, Rea telah menjadi pembalap pertama dalam sejarah seri yang meraih tiga kejuaraan berturut-turut.
Berbicara setelah itu, pembalap berusia 30 tahun tersebut mengatakan bahwa pencapaian itu adalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga musim terakhir, namun belum mengurangi keinginannya untuk meraih kesuksesan lebih lanjut.
“Tidak ada kata-kata yang benar-benar menggambarkan bagaimana rasanya saat ini, saya hanya bersyukur bisa berada di posisi ini,” kata Rea kepada situs resmi WSBK.
“Saya pikir 50 kemenangan dalam balapan akan terkikis setelah memenangkan kejuaraan, tapi saya sama bangganya.
“Saya tidak berpikir saya telah menjalani hal yang tepat sampai saya melihat kembali karir saya, saat saya sudah tua dan di luar balapan. Tapi sekarang ini dengan tim yang hebat, saya masih sangat menginginkan sesuatu yang lebih.
“Saya melihat ke depan untuk menyelesaikan musim ini dengan hasil terbaik dan kemudian mengalihkan perhatian kami ke musim 2018, tentu saja kami akan menghadapi beberapa tantangan yang lebih besar, tapi saya siap untuk itu dan masih inginkan lebih.”
Setelah menyelesaikan dua gelar terakhirnya tanpa memenangkan perlombaan, Rea mengatakan bahwa dia bertekad untuk memastikan bahwa dia bisa memenuhi “impiannya” untuk meraih mahkota tersebut dengan berdiri di puncak podium.
Dia menambahkan bahwa kecelakaan awal di Superpole pada hari sebelumnya telah membuat bahunya terasa sakit, dan perlombaan yang diadakan di situasi lebih besar membuat hidupnya lebih mudah.
“Saya ingin memenangkan balapan dalam kondisi apapun, tapi pasti ada risiko,” kata pria asal Irlandia Utara tersebut.
“Pada tahun 2015 saya memenangkan kejuaraan tanpa memenangkan podium utama dan ini adalah perasaan hampa. Mimpinya adalah untuk memenangkan kejuaraan dengan memenangkan perlombaan dan mendapat poin tertinggi.
“Pada tahun 2016, saya memenangkan gelar ketika saya dikalahkan oleh Chaz (Davies) dalam perlombaan, tapi tahun ini saya memastikan bahwa saya menang dan itu tidak mudah.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.