Cal Crutchlow menyatakan bahwa Rossi seharusnya tidak digantikan pada pertengahan pekan oleh Michael van der Mark.
Spanyol, autos.id – Cal Crutchlow yakin bahwa Michael van der Mark seharusnya tidak menggantikan posisi Valentino Rossi di pertengahan akhir pekan jika pembalap Italia tersebut memutuskan bahwa dia tidak dapat bersaing dengan baik di Aragon.
Rossi dinyatakan bugar oleh tim dokter, 21 hari sejak mengalami cedera pada kaki kanannya dalam kecelakaan motorcross yang membuatnya absen dari balapan Misano.
Dengan demikian, pembalap veteran berusia 38 tahun itu akan ambil bagian dalam sesi latihan pembukaan sebelum membuat keputusan apakah akan berlanjut hingga akhir pekan ini.
Jika dia mundur, pembalap Yamaha di ajang World Superbike, van der Mark, sudah bersiap diri, namun pria asal Belanda itu menghadapi prospek untuk mengambil alih posisi Rossi tanpa pengalaman dengan motor M1.
Pembalap LCR Honda, Crutchlow, mengatakan bahwa dia akan menolak kesempatan untuk menggantikan Rossi pada pertengahan pekan jika dia berada di posisi van der Mark.
Dia mengutip kasus Alex Lowes yang harus menarik diri dari balapan Aragon tahun lalu, saat dia ditunjuk untuk menggantikan Bradley Smith sebagai pembalap Tech 3, setelah kecelakaan di pemanasan hari Minggu pagi.
“Saya tidak ingin melakukan apa yang dilakukan Van der Mark akhir pekan ini, bahkan untuk akhir pekan secara penuh, apalagi masuk selama FP3,” kata Crutchlow.
“Motor MotoGP adalah sebuah kendaraan yang lebih ganas, bukan seperti menunggang Superbike. Jika mereka menyulitkan Anda, akan habis.
“Lihatlah Alex di sini, dengan putaran pertama saat pemanasan pagi, ban bekas, berbelok ke tikungan terakhir dan tidak terjadi di World Superbike.”
Crutchlow juga mengungkapkan bahwa ia memiliki kesempatan untuk mewakili Rossi yang cedera pada tahun 2010, saat ia menjadi menjadi pembalap World Superbike untuk Yamaha, namun menolak tawaran tersebut.
“Anda tahu saat mengendarai Yamaha di World Superbike pada 2010, saya ditawari posisi pengganti Valentino saat kakinya patah di Mugello,” kenangnya.
“Saya melihat Lin (Jarvis, pimpinan tim), tapi kami berdua memutuskan untuk tidak melakukannya, karena itu hanya untuk satu balapan. Saya berkata ‘Saya tidak tertarik, saya akan membuat diri saya terlihat seperti orang idiot’. Tidak ada uji coba dan langsung ke balapan.
“Tidak banyak orang yang mengerti ban dan saya berjalan baik di World Superbike dan saya tidak ingin menyakiti diri sendiri.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.