Pembalap Red Bull, Carlos Sainz, mengaku tidak memiliki masalah dengan timnya meskipun ada rumor yang “buruk”.
AS, autos.id – Carlos Sainz mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan Red Bull yang masih memegang kendali atas karir Formula 1-nya, mengakui bahwa dia berhutang kepada perusahaan tersebut.
Awal musim ini terjadi ketegangan antara suporter Toro Rosso Sainz dan Red Bull setelah dia menyatakan keinginannya untuk melanjutkan karir di tempat lain dan potensi pindah ke tim Renault yang nampaknya diblokir.
Namun, negosiasi di balik perubahan mesin untuk tahun 2018 menciptakan kesempatan baginya untuk bergabung dengan pabrikan Prancis tersebut dalam pinjaman satu tahun.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif untuk GP Gazette minggu ini, Sainz mengatakan bahwa dia tidak melihat ada masalah dengan Red Bull.
“Tanpa Red Bull saya tidak akan berada di F1, dan tanpa Red Bull saya tidak akan bisa mengambil langkah yang saya ambil dalam karir saya seperti sekarang, atau bahkan kemungkinan ke Renault,” katanya.
“Dengan cara ini saya mengerti bagaimana mereka menghadapi pembalap, Anda sebenarnya ada di tangan mereka, dan saya telah berada di tangan mereka beberapa bulan terakhir ini, dan mereka telah menyelesaikannya dengan sempurna.
“Ini sesuatu yang sangat disyukuri, dan saya sudah mengungkapkannya kepada Helmut Marko.”
Sainz bersikeras bahwa ambisinya untuk bergerak ke atas grid harus dipandang sebagai hal yang positif.
“Saya tidak pernah merasa frustrasi pada Toro Rosso,” kata pembalap asal Spanyol itu. “Dan menurut saya hasil tahun ini menjadi pembuktian. Pembalap yang frustasi tidak akan pernah mencapai hasil seperti yang saya dapatkan.
“Saya hanya ambisius, sangat ambisius, dan Red Bull juga ingin melihat ambisi dalam pembalap mereka, seperti yang pernah mereka lihat.
“Sejak saat itu, setelah semua situasi di bulan Juni, saya telah menyerahkannya kepada Red Bull, dan mereka telah melakukan yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan untuk saya.
“Itulah mengapa saya selalu bersyukur tentang hal itu, mereka bahagia, saya bahagia, dan saya masih seorang pembalap Red Bull.”
Sainz menambahkan bahwa ini hanya masalah waktu untuk melanjutkan balapan setelah tiga tahun dengan tim berbasis Faenza, yang selalu dirancang sebagai tempat latihan bagi para pemula.
“Saya pikir Toro Rosso diciptakan untuk membangun pembalap muda, untuk membuat mereka cukup berpengalaman agar terjun ke tim Red Bull,” dia menambahkan.
“Kesempatan itu tidak pernah datang bagi saya ketika beralih ke tim Red Bull, tapi kesempatan lain datang, dengan unit kekuatan yang sama, dengan seseorang yang memiliki hubungan lebih baik dan mereka mengambil keputusan ini.
“Situasi semacam ini bagus untuk saya, bagus untuk mereka, dan bagus untuk Renault.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.