Last updated on 2 Desember, 2021
Pada dinding ban terdapat sebuah tanda segitiga TWI berukuran kecil. Meski begitu, inilah indikator untuk menilai apakah ban sudah wajib mengganti dengan yang baru atau belum.
Jakarta, Autos.id – Pada sebuah ban, baik ban motor atau ban mobil, terdapat satu tanda berupa segitiga kecil yang biasanya terdapat di dinding ban dekat dengan tapak ban. Tanda segitiga itu adalah Tread Wear Indicator (TWI).
Tanda segitiga TWI merupakan indikator untuk menilai apakah ban sudah mengalami kebotakan tapak atau belum. Mungkin selama ini masyarakat umum pengguna kendaraan bermotor, banyak yang menilai sebuah ban sudah botak tapaknya atau belum hanya dengan melihat apakah masih ada ulir pada tapak ban tersebut.
“Mungkin selama ini masyarakat umum pengguna kendaraan bermotor, banyak yang menilai sebuah ban sudah botak tapaknya atau belum hanya dengan melihat apakah masih ada ulir pada tapak ban tersebut”
“Sebenarnya pabrikan ban sudah memberikan indikator kebotakan ban lewat TWI itu,” sebut Herry Maylanda, Manager Product Planning, Customer Products Technical Service Dept PT Bridgstone Tire Indonesia. TWI terdapat di dinding ban (sidewall) mendekati dasar tapak ban. Total ada minimum enam buah TWI pada setiap ban. Bentuknya segitiga kecil, tipis dan terletak di antara alur telapak ban.
Baca juga: Kapan Waktu Periksa Tekanan Angin & Penggantian Ban Mobil?
Herry menyebut, apabila tanda segitiga TWI sudah menyentuh tapak ban, waktunya mengganti ban. “Standarnya TWI itu 1,6 mm, tapi kita sarankan 2 mm sudah sia-siap ganti ban. Karena saat kondisi hujan, ban dengan TWI 2 mm ini jika masih dipakai masih bisa untuk membuang air melalui tapaknya. Bila kurang dari ketinggian itu, ban harus segera dilepas dan diganti baru karena kemampuan melintasi jalan basah dan pengereman akan menurun,” ucap dia.
Pengecekan kondisi tanda segitiga TWI minimal dua pekan sekali, yang biasanya berbarengan dengan melakukan pengecekan tekanan angin ban. Dan jangan lupa juga untuk melakukan pengecekan TWI pada ban cadangan.
Guna menjaga kebotakan pada ban berlangsung merata, maka Herry menyarankan untuk melakukan pula rotasi ban. “Rotasi ban untuk mendistribusikan beban ban merata sesuai berat kendaraan. Rotasi minimal 5.000 km sekali atau pada saar ganti oli mesin,” tutupnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.