Performa busi kendaraan bisa mengalami penurunan karena beberapa faktor. Sayangnya, faktor penyebabnya masih sering disepelekan pengemudi! Apa alasannya?
Jakarta, Autos.id – Busi adalah satu komponen kendaraan yang memiliki peran besar. Tanpa adanya busi yang terpasang pada kendaraan bermotor, kendaraan bisa dipastikan tidak akan menyala dengan mudah. Busi atau dikenal dengan spark plugs terletak pada ignition system sebuah kendaraan. Meski kelihatannya sepele, sebenarnya peran busi penting bahkan performa busi kendaraan bisa menurun.
Busi diperlukan guna membakar pencampuran udara dan baha bakar yang ada di ruang bahan bakar mesin itu sendiri. Apalagi busi tidak berjalan sesuai dengan perannya, sudah pasti hal tersebut mempengaruhi kinerja kendaraan yang ditunggangi.
Karena itu, apabila performa busi kendaraan sudah mulai menurun, sudah selayaknya pemilik kendaraan berupaya untuk menggantinya. Terlepas dari penggantian busi kendaraan tersebut, tahukah Anda ada beberapa faktor yang menjadikan performa busi kendaraan menurun?
Dilansir dari laman liputan6 (17/04), Marketing NGK Indonesia memberikan keterangan mengenai salah satu komponen kendaraan yang penting yaitu busi. Dalam keterangan resminya, di dalam busi terdapat elektroda berjumlah dua. Keduanya ialah elektroda ground dan elektroda pusat.
“Dalam busi terdapat dua elektroda yang memiliki peran penting bagi performa busi”
Elektroda tersebut juga mempunyai ruangan atau celah gap yang disesuaikan dengan standar mesin yang digunakan pada masing-masing kendaraan. Namun, dalam kondisi tertentu, kondisi elektroda tersebut akan mengalami erosi. Kerusakan apda elektroda inilah yang menjadikan gap lebih lebar dari ukuran sebenarnya.
Sebagai contohnya, gap atau celah pada elektroda berukuran 0,7 mm namun setelah kendaraan digunakan ukuran gap tersebut menjadi 1, 0 mm. Perubahan ukuran pada celah atau gap inilah yang ternyata menjadi pemicu menurunnya performa busi kendaraan. Akibatnya kendaraan menjadi tidak nyaman saat digunakan.
Dampak dari adanya perluasan gap tersebut mengakibatkan deretan masalah penuruan performa. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Perawatan yang tidak benar menjadikan busi makin rentan mengalami erosi.
Padahal transfer energi listrik yang dibutuhkan ialah 1 Volt. Namun karena terjadi hal tersebut, maka terjadi kenaikan kebutuhan energi mencapai 2 Volt. Bila ini terjadi secara terus menerus maka kinerja komponen lainnya akan berpengaruh.
Komponen penting lainnya harus bekerja secara maksimal guna mencukupi kebutuhan energi busi yang melonjak tersebut. Bahkan bila busi sudah mengalami keausan tingkat tinggi, para pengemudinya harus rela mengganti busi yang lama.
Nah, apakah kawan Autos pernah mengalami hal di atas? Agar performa busi kendaraan tidak mengalami penurunan sebaiknya rawatlah busi secara berkala bila perlu bawalah ke bengkel untuk diservice rutin.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.