Last updated on 21 Februari, 2022
Power Steering elektrik kini tidak lagi menjadi suatu hal yang mewah, karena fitur ini sudah jamak ditemukan pada mobil keluaran baru yang harga jualnya tak sampai Rp 200 juta.
Autos.id – Meski keberadaannya sudah menjamur, tapi mungkin masih banyak yang belum tahu betul tentang power steering elektrik. Maka itu, mari kita ulik cara kerjanya.
Electronic Power Steering (EPS) atau power steering elektrik merupakan salah satu jenis power steering yang banyak dipakai mobil modern. EPS menggunakan motor elektrik yang berhubungan langsung dengan batang setir (steering column) untuk memperingan putaran setir.
Biasanya motor penggerak EPS diletakkan di bawah dasbor atau di ruang mesin. Perintah kerja motor EPS diberikan oleh komputer. Begitu mesin dihidupkan, noise suppressor langsung memberi informasi pada control module. Control module kemudian mengaktifkan sistem EPS dan clutch langsung menghubungkan motor dengan batang setir.
Sementara itu informasi arah dan kecepatan putaran setir disampaikan torque sensor ke control module. Dengan informasi dari torque sensor tadi, komputer pun mengatur besarnya arus listrik ke motor agar bisa berputar sesuai arah dan kecepatan yang diminta. EPS juga dibekali speed sensor yang membaca kecepatan kendaraan.
Baca juga: Pahami Seluk Beluk Transmisi Otomatis Konvensional
Jadi ketika mobil mencapai kecepatan tertentu yang biasanya terjadi di atas 80 km/jam maka ia akan menginformasikan control module untuk menonaktifkan EPS. Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga untuk menambah kestabilan dan unsur keselamatan berkendara.
Control module juga bertugas untuk mendiagnosa jika ada kerusakan atau malfungsi pada sistem EPS. Jika terdeteksi ada kerusakan, maka lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala atau berkedip sesuai kerusakan yang terjadi.
Selain mampu membuat bobot setir lebih ringan, sekaligus menyesuaikannya sesuai dengan kecepatan, keistimewaan lain yang dimiliki oleh power steering elektrik adalah, ia mampu menghemat konsumsi bahan bakar. Ini dikarenakan power steering elektrik tidak bertumpu pada mesin. Alhasil, beban kerja mesin jadi lebih ringan, dan berefek pada membaiknya konsumsi BBM.
Sementara untuk perawatannya, jangan biasakan untuk memutar atau menggerakkan setir jika mobil sedang dalam keadaan diam. Sebab, beban terbesar motor power steering elektrik ada pada momen tersebut. Jangan lupa untuk mengecek wheel alignment dan balance ban secara berkala, dan tekanan angin juga jangan sampai kurang. Tujuannya agar motor listrik tidak bekerja terlalu berat untuk memutar setir, serta perhatikan juga karet boot as roda. Segera ganti kalau baret boot sudah robek atau rusak.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.