V-Belt motor matik merupakan perangkat vital pada sistem transmisi CVT, karena itu kondisi V-Belt perlu perlu mendapat perhatian sebelum ada kerusakan.
Jakarta, Autos.id – Jika motor konvensional menggunakan rantai untuk putaran roda, maka untuk motor matik yang saat ini mendominasi pasar roda dua di Indonesia sudah menggunakan V-Belt dari karet.
V-Belt motor matik umumnya didesain dengan penutup dengan tujuan tidak mengalami kotor akibat serpihan kerikil atau lumpur, membuat komponen ini tidak bisa diamati dari luar kecuali dengan cara membongkar cover penutupnya.
Disatu sisi, V-Belt motor matik yang biasanya terbuat dari bahan karet memiliki daya tahan tak sekuat belt rantai. Karena itu pengecekan rutin perlu dilakukan untuk memastikan V-Belt dalam kondisi layak pakai.
Berikut tips mengidentifikasi V-Belt motor matik yang mengalami tanda-tanda kerusakan :
- Perhatikan lekukan V-Belt yang bergerigi, jika permukaan karetnya telah mengalami retak atau pecah-pecah sebaiknya V-Belt segera diganti.
- Permukaan V-Belt yang bergerigi memiliki ukuran yang sama. Jika geriginya semakin tajam dan runcing artinya komponen ini sudah aus dan perlu diganti.
- Cara berkendara sangat mempengaruhi usia V-Belt karena tarikan gas yang spontan dan berulang-ulang berdampak buruk pada V-Belt karena akan mengalami keausan dengan cepat bahkan putus sehingga motor tidak bisa lagi berjalan.
- Membawa muatan dengan berat yang melebihi kapasitas motor membuat V-Belt bekerja ekstra keras sehingga cepat mengalami keasusan, karena itu kebiasaan ini juga perlu diperhatikan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.