Last updated on 21 Agustus, 2023
Dengan kapasitas mesin yang besar dan tampilan gagah, ternyata ada penyakit Nissan Terrano yang perlu diketahui.
Autos.id – Pada tahun 1995, pabrik Nissan Indonesia yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, memulai proses perakitan Nissan Terrano. Mobil ini menggunakan platform WD21 dan memiliki tampilan yang gagah, maskulin, dan mewah. Nissan Terrano menampilkan desain body yang berlekuk dan berotot.
Saat diluncurkan pertama kali, Nissan Indonesia menawarkan tiga varian Nissan Terrano, yaitu SLX, SGX, dan A/J Limited. Pada generasi pertamanya, ciri khas mobil ini adalah adanya tiga lubang segaris di atas grille.
Dua tahun setelah peluncurannya, Nissan Terrano mengalami penyegaran. Facelift pertama Terrano terjadi hingga tahun 2002, dimana grille mengalami revisi dengan tambahan ornamen pada bagian tengahnya dan tiga lubang inline di atas grille utamanya dihilangkan. Saat diperkenalkan, Terrano facelift hadir dalam 3 varian, yaitu Grand Road, Grand Road XT, dan KingRoad.
Pada tahun 2003, mobil Nissan Terrano kembali mengalami pembaruan dengan perubahan desain grille, bumper polyutherine, lampu depan model diamond cut, dan lampu belakang yang menggunakan dua lampu bulat sebagai lampu sein dan rem. Selain itu, Nissan Indonesia juga mengubah nama ketiga varian menjadi Spirit, Grand Road XT-R, dan KingRoad F1. Kemudian, pada tahun 2006, Nissan Indonesia memutuskan untuk mengakhiri kehadiran Nissan Terrano di Indonesia.
Baca juga: Penyakit Chevrolet Spin Wajib Ketahui
Kelebihan Nissan Terrano
Salah satu kelebihan yang jelas terlihat pada Nissan Terrano adalah tampilannya yang gagah dan kekar. Desainnya yang memiliki lengkungan tajam pada setiap sisinya memberikan kesan mobil petualangan yang kuat.
Posisi ground clearance-nya juga tinggi, menjadi salah satu keunggulan utamanya. Sebagai mobil SUV, Nissan Terrano dapat dengan nyaman melaju di berbagai karakter jalan yang tidak rata. Bantingan suspensi mobil ini empuk sehingga menjadi salah satu kelebihan yang perlu diketahui. Sistem suspensi berkualitas tinggi ini memberikan kenyamanan maksimal saat berkendara.
Nissan Terrano juga dilengkapi dengan mesin 2400cc, sebuah keunggulan yang menarik. Dengan tenaga sebesar 118 Hp @4.800 RPM dan torsi maksimum 185Nm @2.800RPM, mobil ini mampu dengan mudah melaju di berbagai kondisi jalan. Peredam kabin yang bagus juga menjadi nilai tambah mobil ini, memberikan kenyamanan lebih saat berkendara dengan mengurangi suara bising dari luar.
Bahkan, ketersediaan suku cadang yang mudah ditemukan. Ketersediaan spare part Nissan Terrano yang melimpah di pasaran memudahkan pemilik mobil untuk melakukan perawatan dan pergantian komponen saat diperlukan. Tak hanya itu, mobil ini menawarkan biaya perawatan yang terjangkau.
Baca juga: Penyakit Toyota Rush Bekas Generasi Pertama
Penyakit Nissan Terrano yang Perlu Diperhatikan
Nissan Terrano adalah mobil yang handal, namun ada beberapa penyakit yang sering dijumpai pada mobil ini:
1. Seal Klep Aus
Penyakit seal klep yang aus sering ditemui pada mobil-mobil berumur, termasuk Nissan Terrano. Bagian mesin yang sering mengalami masalah adalah olinya yang mulai aus atau terkikis, mengakibatkan seal klep menjadi keras dan getas, serta ring piston yang tidak berfungsi dengan optimal.
Dampaknya, performa mesin Nissan Terrano menjadi tidak optimal dan mungkin menyebabkan masalah seperti ngebul dan hilangnya tenaga. Perbaikan masalah ini memerlukan estimasi biaya sekitar Rp2 juta hingga Rp3 jutaan.
2. Overheat
Masalah selanjutnya terkait sistem pendinginan mesin atau radiator. Ukuran radiator pada Terrano yang relatif kecil menyebabkan masalah overheat menjadi sering terjadi.
Jika masalah ini terjadi, biasanya perlu melakukan turun mesin setengah untuk mengganti packing head yang sudah melengkung dan meratakan bagian head-nya. Biaya perbaikan masalah overheat ini berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.
Baca juga: 5 Rekomendasi Coolant Radiator Terbaik untuk Mobil
3. Koil Mati
Penyakit terakhir yang perlu diperhatikan adalah pada bagian pengapian atau koil Nissan Terrano. Karena model Terrano yang lebih lama memiliki sistem kelistrikan yang belum begitu banyak, koil atau delco bisa mengalami masalah.
Koil yang rusak pada Nissan Terrano dapat menyebabkan kesulitan dalam menghidupkan mesin. Gejala awalnya adalah lamanya waktu saat mesin distarter sebelum akhirnya menyala. Jika terjadi gejala seperti itu, kemungkinan masalahnya ada pada pompa bensin atau delco.
Untuk mengatasi masalah koil yang rusak, ada dua opsi yang dapat dipertimbangkan. Pertama, dapat menggunakan koil copotan original dengan harga sekitar Rp 300 ribuan. Kedua, bisa menggunakan koil baru aftermarket dengan harga sekitar Rp 1,5 juta.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Terbaik 2023 di Bawah 100 juta
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.