Perjalanan Toyota Agya sendiri begitu panjang. Selama 10 Tahun apa saja sumbangan dari Toyota Agya buat Indonesia?
Autos.id – Toyota Agya selama 10 tahun terakhir membawa beragam perubahan besar dalam industri otomotif. Terutama membawa perubahan besar dalam rangka memberikan kemudahan bagi konsumen pertama yang ingin punya mobil pertama.
Benarkah seperti itu? Sebenarnya ini adalah napak tilas dari 10 tahun Toyota Agya sendiri. Lahir dalam kondisi membantu masyarakat dapatkan kendaraan pertama sampai mereka bisa mapan untuk naik kelas ataupun berpindah ke model lainnya.
Banyak sekali first buyer ini bisa berpindah ke mobil yang lebih besar atau naik kelas. Bahkan dari sekelas Agya sendiri bisa menjadikan sosok mobil nasional untuk keluarga Indonesia. Seperti apa kisah dari Toyota Agya selama 10 tahun terakhir.
Toyota Agya Hadir pada Tahun 2013 Sebagai LCGC
Kehadiran perdana mobil ini pertama kali sebagai jawaban akan mobil hemat dan murah saat itu. Mana kelas ini banyak sekali pemainnya yang sudah naik kelas dan harganya sudah tidak terjangkau lagi.
Bahkan untuk membeli mobil baru sendiri, banyak orang yang akhirnya beli mobil bekas dengan kondisi apa-adanya. Hal tersebut mengindikasikan kalau produsen butuh produk baru yang mengisi gap dengan harga terjangkau.
Maka dari itu, lahir model ini beserta kembarannya Daihatsu Ayla. Keduanya bisa menjawab hegemoni mobil LCGC dengan kandungan lokal mencapai 80 persen saat itu. Malah kehadiran mobil ini menjawab pilihan bagi konsumen yang inginkan mobil baru dengan kondisi irit bahan bakar dan juga bisa muat lima orang.
Dengan melihat kondisi tersebut, antusiasme konsumen saat itu begitu besar. Bahkan hasilkan generasi pengemudi baru yang memberikan nuansa baru terutama mereka yang berpindah atau yang pertama kali berkendara dengan mobil tersebut.
Gempuran Mobil LCGC Lain Tak Membuat Agya Goyah
Coba kita lihat, semenjak duo kembar masuk. Gempuran dari model lain sangat sengit sekali awalnya. Mulai dari Datsun Go+ Panca, Suzuki Karimun Wagon R bahkan beberapa berminat bermain di segmen LCGC. Tetapi, kenyataannya malah beberapa pemain bertumbangan bahkan mundur dari persaingan.
Sedangkan pemain LCGC sendiri hanya tinggal dua pemain saja. Yaitu Honda dengan Brio dan Toyota Agya beserta Daihatsu Ayla. Memang ketiganya ini masih bertahan di segmen tersebut. Bahkan beberapa model sendiri sudah naik kelas di angka Rp200 Jutaan.
Memang 10 tahun ini, penjualan Agya sendiri sempat menurun namun penjualan tetap stabil bahkan peminatnya tetap ada untuk kelas tersebut. Meskipun kita tahu kemungkinan model teratasnya bakalan hadir dengan desain yang berbeda. Karena generasi kedua ini bakalan melanjutkan estafet perjalanan dari segmen LCGC dan segmen baru bagi Toyota.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.