Autos.id – Pasar mobil Indonesia sendiri memang unik. Meskipun 2024 ini ekonomi seperti mengalami pasang surut, namun penjualan mobil sendiri masih banyak namun beberapa brand justru kesulitan berjualan di Indonesia. Bagaimana penjualan mobil Indonesia di tengah ketidakpercayaan konsumen dan juga penurunan daya beli masyarakat.
Permasalahan unik dan sepatutnya sudah jadi alarm bagi ATPM dan brand untuk mengerem beberapa hal termasuk penjualan mobil baru di kala produk lama sendiri masih banyak di gudang mobil. Pertanyaannya, seberapa besar disparitas perubahan pasar kali ini? Okelah dibawah ini terdapat beberapa tabel dengan perubahan YoY yang bisa kalian lihat.
Ini adalah tabel terbaru penjualan selama 2024!
Merek | Penjualan (Unit) | Pangsa Pasar | Perubahan YoY |
---|---|---|---|
Total Penjualan | 865.723 | 100% | -13,9% |
Toyota | 288.982 | 33,4% | -14,2% |
Daihatsu | 163.032 | 18,8% | -13,3% |
Honda | 94.742 | 10,9% | -31,8% |
Mitsubishi | 72.217 | 8,3% | -6,7% |
Suzuki | 66.809 | 7,7% | -17,6% |
Hyundai | 22.361 | 2,6% | -37,0% |
Wuling | 21.923 | 2,5% | -6,9% |
BYD | 15.429 | 1,8% | ——– |
Chery | 9.191 | 1,1% | +124,2% |
EV & Hybrid | 103.228 | 11,9% 14 | +113,4% 314 |
Dari tabel di atas terlihat jelas puncak penjualan adalah Toyota dengan penjualan mengalami penurunan hanya 14,2% saja. Selain itu, Daihatsu juga alami penurunan lebih sedikit hanya 13,3% saja. Pertanyaannya, apakah konsumen masih setia dengan kedua produk ini? Catatannya adalah ini penjualan dengan fleet dan Corporate Office yang lakukan peremajaan produk mereka. Bahkan, ini saja masih bisa menopang penjualan selama setahun.
Dominasi Toyota sendiri memimpin pasar dengan 33,4% pangsa pasar. Tidak heran namun tidak juga mengecewakan, meski penjualan turun 14,2% saja. Sedangkan Honda dan Hyundai alami penurunan lebih dari 30%. Bahkan mendekati angka 40% adalah Hyundai, bisa lebih dari 37%, ada apa dengan Hyundai padahal sudah menelurkan produk terbaru seperti Hyundai Creta Facelift maupun Santa Fe terbaru. Tetap saja tidak mengatrol penjualan akhir tahun.
Kalau Honda, dengan bantuan Honda Brio sendiri apakah masih bisa gaungkan penjualan LCGC yang sepertinya sudah mulai lewati harga psikologis. Berbeda dengan pasar EV yang malah makin beringas di 2024 ini.
Pertumbuhan EV sendiri dengan menopang dari BYD M6 dan Chery Omoda E5 dan J6 saja sudah melebihi Ekspektasi. Sampai 113,4% alias mencapai 103.228 unit (11,9% total pasar), namanya trend sendiri bakalan bergeser? Belum tentu karena pemain baru seperti Geely tahun ini sudah gebrak pasar dengan Booking Fee hanya Rp10.000 saja!
Apakah 2025 tetap sama atau berbeda?
Sebuah pertanyaan di awal tahun apakah ini sama atau bakalan ada kejutan baru? Selain brand baru masuk juga mobil listrik sendiri akan banyak sekali. Harapannya tidak 1-2 tahun terus cabut ya, tapi akan terus eksis sampai 10 tahun lebih bahkan 30 tahun lebih.
Kita tunggu saja gebrakan baru apa di 2025 ini.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.