Last updated on 30 Januari, 2019
Berbarengan dengan pemaparan pencapaian penjualan di 2018, siang tadi, PT Mercedes-Benz Distribusi Indonesia (MBDI) juga meluncurkan E 350 EQ Boost. Selain melengkapi jajaran keluarga E-Class, hadirnya E 350 EQ Boost juga membuatnya langsung menjadi varian termahal Medium Luxury Sedan Mercedes-Benz.
Jakarta, Autos.id – Jika hanya dilihat dari luar, mungkin banyak yang mengira kalau Mercedes-Benz E 350 EQ Boost adalah E 300. Pasalnya, selain emblem E 350 yang tertera di bagasi, tidak ada lagi detail di eskterior yang membedakan antara E 300 dengan E 350 EQ Boost.
Namun jika kita berbicara mengenai sektor teknis, barulah banyak perbedaan yang ditemukan antara Mercedes-Benz E 300 dengan E 350 EQ Boost. Dengan kata lain, perbedaan terbesar antara E 300 dengan E 350 EQ Boost terletak di sektor teknis.
Mercedes-Benz E 350 EQ Boost memang memakai mesin berkapasitas 1.991 cc empat silinder dengan turbocharged, alias sama persis dengan yang dipakai oleh E 300. Meski mengandalkan mesin yang sama, namun E 350 EQ Boost memiliki tenaga dan torsi yang lebih besar dari E 300.
Varian terbaru Mercedes-Benz E-Class ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 299 dk dan torsi 400 Nm. Dengan menyandang label EQ Boost, maka Mercedes-Benz E 350 juga kedapatan alternator-starter berdaya 48 V yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 13,4 dk dan torsi 150 Nm. Dengan demikian, jika kinerja mesin konvensional dan alternator-starter digabungkan, maka Mercedes-Benz E 350 EQ Boost total memiliki tenaga sebesar 312,4 dk.
Beralih ke bagian interior, jika hanya dilihat sepintas, memang sepertinya tak ada perbedaan besar antara Mercedes-Benz E 300 dengan E 350 EQ Boost, karena kabin keduanya sama-sama didominasi dengan warna hitam, baik itu di jok, door trim hingga panel kayu. Tapi jika kita meraba material joknya, barulah kita bisa menemukan perbedaan antara keduanya.
Kalau di kabin Mercedes-Benz E 300 terdapat material alcantara di joknya, maka pada E 350 EQ boost, bahan tersebut tidak lagi dipakai, dan diganti dengan kulit nappa yang lembut. Masalah mana yang lebih nyaman antara alcantara dengan nappa, tentu tidak bisa disebutkan secara objektif, karena itu menyangkut selera masing-masing individu.
Satu lagi detail di interior yang membedakan antara Mercedes-Benz E 300 dengan E 350 EQ Boost adalah setirnya. Setir keduanya memang sama-sama menganut model palang tiga. Tapi bedanya, pada E 350 EQ Boost, ia sudah memakai setir yang modelnya serupa dengan yang dusah lebih dulu digunakan oleh C 300 facelift dan S 450. Pemakain setir model baru ini jelas menambah kesan sporti di interior E 350 EQ Boost.
Selain bahan kulit dan model setir, sebenarnya masih ada satu hal lagi yang menjadi pembeda antara Mercedes-Benz E 300 dengan E 350 EQ Boost, yakni logo EQ yang terdapat di instrument cluster. Logo EQ itu akan muncul secara otomatis apabila motor listrik sedang bekerja.
Di luar semua hal yang sudah disebutkan, masih ada sesuatu yang hanya dimiliki oleh Mercedes-Benz E 350 EQ Boost, dan tidak terdapat di semua varian E-Class di bawahnya, yakni pilihan warna merah. Mercedes-Benz menghadirkan pilihan warna merah pada E 350 EQ Boost karena mereka menyiapkan mobil ini untuk konsumen yang menyukai sedan bisnis dengan tampilan berbeda dari yang lain.
Tipe terbaru Mercedes-Benz E-Class ini dirakit di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Untuk harganya, mobil ini memiliki nominal angka sebesar Rp 1.499 miliar off the road. Jika dikonversikan ke harga on the road, maka banderol dari Mercedes-Benz E 350 EQ Boost adalah senilai Rp 1.648 miliar.
Baca juga: Mercedes-Benz Sukses Pimpin Segmen Mobil Premium di Indonesia
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.