Toyota Agya GR Sport meninggalkan kesan LCGC apa bisa?
Autos.id – Toyota Agya GR Sport hadir dengan segudang pertanyaan, dengan harga mencapai seperempat miliar di kelasnya dan paling mahal. Masih pantas menyandang mobil LCGC? Atau kesan mobil murah kali ini coba Toyota tinggalkan?
Sebuah pertanyaan yang sering kita dengar dari keluarga maupu teman. Beneran ini Agya GR Sport? Kok harganya bisa semahal itu? Kok mahal banget! Pasti semua orang bertanya dan pastinya ingin mencoba seberapa besar potensi mobil ini akan meninggalkan identitas LCGC-nya.
Kami pun mencoba pertama kali-nya dan sekarang melihat lebih detail seperti apa bentuk baru dari Agya GR-S tersebut. Pantas harga seperempat miliar atau Rp253.500.000 untuk varian tertinggi, CVT dengan harga segitu?
Kesan Eksterior Jauh dari mobil murah
Kalau melihat model GR Sport Agya lama, pasti banyak yang berdecak kagum dengan model sekarang. Lantas, apakah kami terkesima? Jawabannya adalah iya, kami terkesima.
Kalau dari segi eksterior, Toyota berani bawa desain lebih minimalis namun berani dengan sentuhan sporty layaknya GR Yaris ke Agya. Meskipun ubahan beberapa bagian tidak bisa mengelak kalau ini adalah mobil LCGC.
Berpindah ke pilar samping, sedikit ubahan pada side moulding malah bertambah aura sporty namun velg sendiri dengan balutan warna hitam terkesan kurang garang dan sedikit tirus daripada model lainnya.
Terus berlanjut ke belakang, terlihat jelas kalau ini adalah Agya GR-S. Emblem GR-Sport sendiri jelas dan bagasi mobil terasa enteng namun saat menutup tidak lagi terdengar besi beradu seperti model sebelumnya.
Interior Terasa Sporty Banget!
Bicara interior sendiri banyak perubahan besar. Meskipun terlihat mirip satu sama lainnya. Cuma, keunggulan dari model GR-S adalah hadirnya emblem GR pada setir dan balutan kulit di lingkar kemudi itu sendiri.
Selain itu, tuas transmisi CVT juga tidak lagi gunakan plastik, melainkan bahan soft touch yang rasanya jarang kita temukan di mobil murah tersebut.
Saat kami coba pertama, duduk di jok belakang dari mobil ini sedikit pengorbanan. Terutama buat yang tinggi badan 170 cm pasti ada sedikit ruang untuk kepala.
Kalau jok sendiri masih gunakan fabric untuk kursi belakang dan depan dari bahan suede. Namun, saat kami duduki terasa menggantung sekali. Cukup heran, bahkan saat perjalanan jauh pun bakalan pegal sekali kaki jika bepergian jauh.
Saat coba bagian depan, justru Toyota punya senjata andalan dan semuanya terasa nyaman sekali. Jok semi bucket yang memeluk tubuh. Terus postur tubuh pun juga terasa tidak mudah lelah bila perjalanan panjang.
Dasbor dengan MID TFT mirip dengan kepunyaan Toyota Raize. Paddle shift pun hadir bahkan sampai tipe LCGC juga ada dan VSC serta Hill Hold Control sendiri juga tersedia.
Mesin 3 Silinder Ternyata Berpotensi Besar!
Mesin 1.200 berkode WA-VE ini torsinya terkenal badak! Bahkan saat akselerasi pertama kami pun terkejut dengan potensi mesin dengan 3 silinder tersebut.
Torsi mencapai 113 Nm dan tenaga hanya 86 daya kuda. Semuanya tersaji matang dan linear tanpa kekurangan napas antara putaran bawah sampai atas.
Sayangnya, suara khas 3 silinder pun masih terasa pada mode ini dan tentu saja settingan susspensi sendiri juga agak keras. Namun itu semua mengakomodir kelincahan dari Agya GR-S itu sendiri.
Kesimpulan Sementara Toyota Agya GR Sport
Toyota Agya GR Sport mungkin masih belum bisa tinggalkan kesan LCGC. Meskipun mobil ini punya peluang bakalan jadi penerus Toyota Yaris atau jadi penerus dari generasi mobil murah namun tidak murahan.
Apakah tidak LCGC lagi? Jawabanya bukan LCGC lagi.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.