Suzuki sedang mencoba mengembangkan mobil listrik untuk pertama kalinya, dan ada kemungkinan didasarkan pada bZ3X.
Autos.id – Awal tahun 2022, Suzuki mengumumkan akan menginvestasikan lebih dari 1 miliar Dolar AS ke dalam produksi kendaraan listrik masa depan. Merek tersebut saat ini memproduksi berbagai kendaraan hemat bahan bakar tetapi belum memperkenalkan kendaraan listrik (EV). Tetapi seperti yang dilaporkan beberapa media, perusahaan itu dapat bersiap untuk debut mobil listrik dalam waktu dekat.
Futuro-E memulai debut dua tahun lalu dan memberi gambaran sekilas tentang upaya masa depan perusahaan. Investasi miliaran dolar akan membuat perusahaan memproduksi kendaraan di pasar terbesarnya (di India), yang berarti Suzuki EV pertama kemungkinan akan terjangkau dan dibuat secara massal.
Untuk menekan biaya, ada kemungkinan besar Suzuki dapat bekerja sama dengan Toyota, sebuah perusahaan yang berbagi beberapa aliansi strategis dengannya. Misalnya, Toyota menjual model Suzuki rebadged di pasar tertentu dan sebaliknya. Di Eropa, pelanggan dapat membeli RAV4 berlencana Suzuki yang dikenal sebagai Across.
Jika EV pertama Suzuki tetap terjangkau, sepertinya tidak didasarkan pada bZ4X yang lebih besar. Sebagai pengingat, Toyota bertenaga baterai dibanderol dengan harga 42.000 Dolar AS atau sekitar Rp619 juta, atau jauh lebih mahal dari rata-rata produk Suzuki.
Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa Suzuki mungkin mendasarkan kendaraan listriknya pada bZ3X yang lebih kecil. Dijadwalkan sebagai versi listrik penuh dari CH-R baru, rumor menunjukkan bahwa Toyota EV yang lebih kecil akan tiba pada tahun 2024.
Teori ini sangat masuk akal karena Futuro-E berbagi beberapa isyarat seperti bZ3X dan tampaknya memiliki ukuran yang sama. Bentuk crossover juga tetap populer di kalangan pelanggan EV, yang terus meninggalkan sedan dan hatchback demi bodystyle high-riding.
Tapi kendaraan listrik bukan satu-satunya agenda Suzuki. Seperti Toyota, produsen mobil Jepang itu mengambil pendekatan terukur dan saat ini menawarkan berbagai pilihan kendaraan hybrid. Perusahaan itu juga telah bekerja sama dengan beberapa produsen lain untuk meneliti kelayakan biofuel.
Masih harus dilihat apa yang Suzuki miliki, tetapi ini yang paling masuk akal. Toyota dan Suzuki memiliki hubungan kerja yang baik dan ini akan memungkinkan Suzuki untuk memasuki segmen yang sedang berkembang tanpa harus mengeluarkan biaya pengembangan lebih besar.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.