Generasi Selanjutnya dari teknologi mengemudi otonom BMW akan lebih terhubung, dan tidak hanya tersambung dengan internet.
Autos.id – Minggu ini, BMW akan mengumumkan rincian lebih lanjut tentang kerjasama pembuatan teknologi mengemudi otonomnya dengan Qualcomm dan Arriver, di mana ketiga perusahaan ini akan bersama-sama mengembangkan solusi mengemudi otomatis generasi berikutnya yang akan menawarkan kemampuan Level 3 pada paruh kedua tahun 2025, dengan fokus selanjutnya pada kemampuan Level 4. itu.
Singkatnya, Level 3 akan memungkinkan pengemudi untuk berkendara tanpa harus menyentuh setir atau terus-menerus mengawasi jalan ketika mereka berada di area jalan raya tertentu, tetapi pengemudi harus tetap siap untuk mengambil alih setiap kali sistem tidak dapat mengemudi sendiri.
BMW Seri 7 Dapat Keuntungan dari Kerjasama BMW, Qualcom dan Arriver
Berawal dari pengumuman di November 2021 ketika BMW mengatakan sistem penggerak otomatis generasi berikutnya akan menggunakan sistem-on-a-chip (SoC) Snapdragon Ride Vision Qualcomm dan teknologi Computer Vision Arriver. Ke depan, proyek bersama ini akan menggabungkan teknologi penggerak otomatis BMW saat ini, yang memulai debutnya di BMW iX pada tahun 2021 dan akan hadir di BMW seri 7 baru bulan depan dengan teknologi dari Arriver dan Qualcomm. Platform mengemudi otonom Qualcomm Snapdragon Ride dapat digunakan dari sistem bantuan pengemudi Level 1 dan 2 yang umum dipakai mobil BMW saat ini hingga kendaraan Level 5 yang sudah dapat mengemudi sendiri.
Mengembangkan Sistem Mengemudi Otonom Secara Keseluruhan
Kata Nakul Duggal dari Qualcomm dalam panggilan media dengan wartawan. “Dengan membangun platform yang bermitra dengan BMW yang memiliki skala bermacam-macam, dari entry-level hingga kendaraan mewah, pada skala global, maka kami dapat mengembangkan platform yang cocok dengan berbagai jenis mobil termasuk jika dipasang pada mobil dari perusahaan yang berbeda”
Perusahaan mengatakn Platform itu akan mencakup referensi umum dari arsitektur bangunan sekitarnya, spesifikasi sensor, dan persyaratan keselamatan dan akan mendapatkan masukan dari lebih dari 1400 spesialis yang bekerja di seluruh dunia, termasuk Pusat Tes Mengemudi Otonom BMW di Republik Ceko, insinyur Arriver di Swedia , Jerman, dan AS, serta karyawan Qualcomm di Korea Selatan dan India, dan diikuti masukan dari berbagai macam ahli lain. Investasi yang dilakukan ketiga perusahaan akan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem teknologi mengemudi otonom di mana dalam waktu yang singkat mungkin teknologi ini sudah akan keluar di pasaran.
Wakil presiden dari bagian pengalaman berkendara BMW, Nicolai Martin, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa teknologi itu juga mungkin dapat diaplikasikan ke kendaraan di merek Mini dan Rolls-Royce juga, tetapi proyek ini tidak akan terbatas pada merek BMW. Sebagai bagian dari pengumuman, Qualcomm, BMW, dan Arriver mengatakan mereka “tetap terbuka untuk kemitraan lebih lanjut dengan perusahaan-perusahaan lain.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.