Shell Lubricants membukukan angka penjualan antara 4,400 – 4,600 kilo ton di 2015 yang terbagi atas otomotif 36%, industri 34% dan otomotif komersial 30%.
Jakarta, Autos.id – Shell Lubricants berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar global pada 2015 dengan pangsa pasar sebesar 11,6%.
Capaian ini dicatat Kline & Company dalam sebuah laporan bertajuk “Industri Pelumas Global: Analisa Pasar dan Kajian 2016” dimana angka penjualan produk pelumas Shell berkisar antara 4,400 – 4,600 kilo ton di 2015. Penjualan ini terbagi atas pelanggan otomotif 36%, industri 34% dan sektor otomotif komersial 30%.
“Di Filipina Shell menguasai 30 persen pangsa pasar, di Malaysia 27%, Inggris 18% dan AS 12%. Shell menguasai pasar di Afrika Selatan dengan 20%, Thailand 18%, Kanada 13% dan Cina (8%)”
“Dalam kondisi ketatnya persaingan, penobatan ini merupakan pencapaian luar biasa bagi bisnis Shell Lubricants. Kesuksesan ini kami raih melalui pendekatan yang terfokus kepada para pelanggan, inovasi produk dan layanan yang terus menerus, kepemimpinan teknologi, investasi merek dan tim yang kuat,” kata John Abbott, Shell Downstream Director melalui keterangan resminya.
Untuk beberapa negara pencapaian Shell cukup mengesankan, di Filipina Shell menguasai 30 persen pangsa pasar, di Malaysia 27%, Inggris 18% dan AS 12%. Shell menguasai pasar di Afrika Selatan dengan 20%, Thailand 18%, Kanada 13% dan Cina (8%).
Di Indonesia, Shell Lubricants memiliki komitmen untuk ikut mendorong suksesnya pertumbuhan ekonomi dengan dioperasikannya pabrik pelumas Shell (Lubricants Oil Blending Plant – LOBP) yang memproduksi 99 jenis produk pelumas dan menghasilkan hampir 70% total produk pelumas Shell di Indonesia.
Dian Andyasuri, Shell Lubricants Director Indonesia mengatakan, pabrik ini ingin memastikan dan menjamin keamanan pasokan pelumas Shell di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari pelumas kendaraan bermotor, pelumas untuk mesin industri seperti Shell Rimula (pelumas mesin kendaraan berat), Shell Spirax (pelumas transmisi) dan Shell Tellus (pelumas hidraulik).
“Hadirnya pabrik pelumas ini juga mendorong kami untuk mengembangkan jangkauan bisnis dan memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia Timur, khususnya di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Papua,” jelasnya.
Secara global ditengah pasar yang stagnan, Shell mampu mempertahankan posisinya di tiga segmen pasar andalannya yakni perusahaan minyak nasional, usaha-usaha independen dan produk asli OEM dengan total kebutuhan pelumas mencapai 38,8 juta ton pada 2015, atau turun dari angka 39,4 juta ton pada 2014. Di luar India, tiga negara lainnya di BRIC (Brasil, Rusia, India dan Cina).
Di sektor pelumas industri, Shell adalah pemimpin pasar di Filipina dengan menguasai 29%, Thailand (24%), Malaysia (20%) dan Inggris (18%). Pada sektor kendaraan komersial, Shell memimpin pasar di Malaysia dengan 31%, Kanada (20%) dan Inggris (18%).
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.