Sebuah laporan bisnis terjadi antar dua perusahaan otomotif Jepang. Nissan akuisisi saham Mitsubishi Motors Corp sebesar 30% dalam rangka menutupi kerugian yang tengah dialami Mitsubishi.
Tokyo, Autos.id – Mitsubishi dikabarkan mengalami kegoncangan setelah terlibat dalam masalah kecurangan hasil pengujian efisiensi bahan bakar beberapa modelnya. Kabar buruk yang merebak sejak April 2016 lalu itu membuat saham Mitsubishi anjlok drastis hingga 43 %. Akibatnya muncul kabar Nissan akuisisi saham Mitsubishi.
Sebuah laporan dari badan penyiaran publik di Jepang, NHK menyebutkan kalau Mitsubishi telah mengumumkan lebih dari 600 ribu unit mobil terlibat dalam masalah kecurangan hasil pengujian bahan bakar ini yang nyatanya kejadian itu telah berlangsung sejak tahun 1991.
Dilansir Carscoops, Jumat (13/5/2016), besarnya kerugian yang ditanggung oleh Mitsubishi hingga USD3 miliar menjadi sumber masalah kegoncangan eksistensi perusahaan. Hal inilah yang kemudian membuat brand raksasa lain asal Jepang, Nissan, ingin mengakusisi lebih dari 30 persen saham Mitsubishi Motors.
“Nissan Motor Co pun kini sepakat mengakuisisi 34% saham Mitsubishi Motors Corp, sekaligus mengambil alih kendali perusahaan senilai USD2,2 miliar”
Nissan Motor Co pun kini sepakat mengakuisisi 34% saham Mitsubishi Motors Corp, sekaligus mengambil alih kendali perusahaan senilai USD2,2 miliar. Tindakan Nissan akuisisi saham Mitsubishi yang menerima lebih dari sepertiga saham perusahaan sudah cukup untuk memegang kendali manajemen Mitsubishi. Nissan pun diperkirakan akan melakukan perombakan signifikan di perusahaan tersebut.
Masalah kecurangan test efisiensi bahan bakar Mitsubishi ini mencuat setelah Nissan menemukan kecurangan uji bahan bakar Mitsubishi dalam proyek kerjasama Nissan-Mitsubishi dalam proyek pembangunan mobil kecil.
Terkait penemuan ini, Mitsubishi berkomitmen untuk mengganti kerugian yang dialami Nissan akibat kecurangan tersebut. Meski demikian Nissan masih berharap melanjutkan kemitraan dengan Mitsubishi, bahkan mungkin menangani pasar mobil listrik yang dimiliki Mitsubishi.
Tetapi pernyataan Nissan ini agak tidak masuk akal mengingat kekuatan merek Mitsubishi yang sangat kuat didunia otomotif membuatnya memiliki kemungkinan untuk bangkit kembali seperti Volkwagen yang pulih dari masalah yang mirip pertengahan tahun 2015 lalu.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.