Mobil otonom dinilai berbahaya karena belum terbukti memiliki kemampuan untuk menghindari kecelakaan. Demikian survei yang dilakukan di Amerika Serikat.
New York, Autos.id – Mobil dengan kemudi otonom merupakan wujud perkembangan teknologi otomotif yang kini banyak dibangun oleh pabrikan mapan. Namun pro-kontra mengenai kenyamanan mobil otonom masih terus berlanjut hingga kini.
Sebuah survei terbaru yang dilakukan beberapa lembaga keselamatan berkendara di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan apa yang diragukan orang yang berencana untuk memiliki mobil dengan kemampuan self-driving.
Dilansir Autoguide, Kamis (21/4) hasil survei menyebutkan 26 persen penumpang bisa tidur siang di sebuah kendaraan otonom yang nyaman. Namun 51 persen merasa tidak aman atau sangat tidak aman di dalam mobil self-driving, karena teknologi tanpa kemudi manusia itu dinilai berpotensi bahaya.
“Dari hasil survei 34 persen responden meragukan kemampuan mobil kemudi otonom dalam hal menghindari kecelakaan”
Sebagian besar orang mengakui teknologi kemudi otonom adalah penemuan masa depan tapi tetap meragukan keamanannya, sehingga tetap membutuhkan pengawasan dan perlu diambil alih dalam kondisi tertentu.
Banyak yang Meragukan Kemampuan Mobil Otonom
Dari mereka yang disurvei, 34 persen responden meragukan kemampuan mobil kemudi otonom dalam hal menghindari kecelakaan. Sementara 30 persen lainnya kurang menerima teknologi ini karena kehilangan kenikmatan dalam mengemudi.
Banyak prediksi menyebutkan mobil kemudi otonom akan mulai melintas dibanyak jalan kota-kota besar di Eropa pada 2020 mendatang, karena beberapa pabrikan telah menginvestasikan dana untuk pembangunannya.
Sampai saat ini sejumlah mobil produksi massal juga sudah memiliki teknologi semi-otonom, seperti perangkat lunak AutoPilot Tesla yang memungkinkan Tesla Model S dan Tesla Model X bergerak sendiri di jalan raya tanpa perlu tangan pengemudi menggenggam setir.
