Last updated on 19 Oktober, 2022
Meski sudah dipasangi sistem sensor yang sangat canggih, mobil swakemudi masih sangat kesulitan untuk menghindari pejalan kaki.
Autos.id -Hal ini dikarenakan para pejalan kaki umumnya tidak tahu apakah mobil swakemudi tersebut sudah mengetahui kehadirannya atau tidak lewat sensor. Untuk menyelesaikan masalah ini, sekelompok peneliti dari Universitas Tokyo mencoba memasang sepasang mata besar pada bagian depan yang tampak seperti melototi para pejalan kaki yang berada dekat dengan mobil tersebut.
Mata tersebut juga diatur seperti robot yang dapat memandangi para pejalan kaki yang berusaha menyebrang.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan sejumlah partisipan, para peneliti menemukan bahwa memasang mata pada mobil self-driving dapat mengurangi pejalan kaki menyebrang di saat yang tidak aman hingga 64%.
Pendapat Berbeda dari Kelompok Laki-Laki dan Perempuan
Dalam artikel ilmiah penelitian tersebut, disebut sejumlah sembilan responden perempuan terlibat bersama dengan sejumlah subjek laki-laki. Dalam penelitian tersebut angka keselamatan menyebrang untuk wanita hampir sama dengan sebelum mata tersebut dipasang. Hal ini tampaknya karena, setidaknya sejauh penelitian ini berjalan, perempuan lebih berhati-hati untuk menyeberang jalan sejak awal.
Dalam penelitian, responden pria menunjukkan perilaku menyeberang jalan yang berbeda dibandingkan dengan wanita. Misalnya, peserta laki-laki diminta untuk mengevaluasi secara subyektif seberapa besar mata mempengaruhi keputusan mereka untuk menyeberang. Mereka sebagian besar mengatakan bahwa tidak ada bedanya bagi mereka apakah mata tersebut memandang mereka atau tidak, meskipun hasil penelitian menunjukkan menambahkan mata mengurangi jumlah penyebrangan berbahaya.
Sementara, hasil penelitian dari kelompok studi perempuan jauh lebih beragam. Sejauh menyangkut keselamatan yang dirasakan, responden wanita sebagian besar mengatakan bahwa mereka merasa lebih aman ketika mobil dilengkapi dengan bola mata besar. Sementara, Pria tampaknya lebih tidak peduli. Namun, secara keseluruhan, ketika ditanya apakah kedua kelompok gender tersebut menyukai penggunaan bola mata, hasilnya mayoritas merasa masih kurang suka dengan hal tersebut, meski opini tersebut tidak mengubah angka keberhasilan mobil ini dalam mengurangi angka penyebrangan yang berbahaya.
Studi ini membahas masalah ini dengan mengatakan bahwa ketika orang biasanya menyeberang jalan di depan mobil, mereka akan melihat pengemudi kendaraan untuk memastikan mereka memperhatikan mereka atau tidak. Karena, pengemudi mobil self-driving umumnya tidak memperhatikan jalan, maka para penyeberang jalan ini harus dipindahkan perhatiannya ke mata palsu tersebut.
Meski begitu, ada satu kelemahan dari studi ini, karena mata tersebut hanya bisa melihat ke arah satu pejalan kaki saja. Studi lebih lanjut mungkin perlu dilaksanakan jika ada penyebrang dari sisi yang berlawanan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.