Dua lembaga otomotif yaitu Malaysia Automotive Institute (MAI) dan Institut Otomotif Indonesia (IOI) sepakat untuk membentuk kerjasama dalam produksi mobil ASEAN.
Indonesia, autos.id – Malaysia Automotive Institute (MAI) dan Institut Otomotif Indonesia (IOI) telah menandatangani perjanjian untuk mendorong kolaborasi jangka panjang dalam pengembangan industri otomotif, tujuan menuju pengembangan mobil ASEAN.
Memorandum of Agreement (MoA), berfokus pada hubungan kerja strategis dan hubungan kerja antara dua lembaga otomotif di bidang sumber daya manusia dan pengembangan rantai pasokan untuk meningkatkan kemampuan vendor, perluasan pasar, kolaborasi penelitian untuk teknologi produk, termasuk hibrida, listrik dan kendaraan generasi berikutnya, teknologi proses dan penelitian tentang biodiesel.
Pada Maret 2018, MAI dan IOI menyelenggarakan program penyesuaian bisnis gabungan antara vendor otomotif Malaysia dan Indonesia. Program ini berfungsi sebagai platform bagi vendor dari kedua negara untuk mengidentifikasi mitra bisnis potensial untuk akses pasar yang lebih besar di kedua negara, ditambah transfer teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Program ini telah menguntungkan 10 pelaku bisnis Malaysia, karena mereka telah berhasil mengidentifikasi potensi mitra bisnis Indonesia dari berbagai kelompok manufaktur otomotif.
Acara penandatanganan MoA disaksikan oleh Darell Leikin yang merupakan Menteri di Kementerian Perdagangan dan Industri (MITI) Malaysia dan Bapak I Gusti Putu Suryawirwan yang merupakan Direktur Jenderal untuk Akses dan Pengembangan Industri Internasional dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Ini (MoA antara MAI dan IOI) adalah bukti hubungan ekonomi bilateral yang kuat antara Malaysia dan Indonesia, seperti yang disebutkan oleh Perdana Menteri Tun Dr Mahathir selama pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo,” – Darell (Menteri MITI).
CEO MAI Dato Madani Sahari juga mengatakan bahwa kedua lembaga otomotif akan terus mendukung dan memfasilitasi kemitraan antara vendor kedua negara serta menjajaki peluang pasar potensial dan transfer teknologi.
Sebelumnya pada bulan Juli, DRB-Hicom menyebutkan bahwa mereka sedang mempelajari kemungkinan kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia untuk memproduksi mobil ASEAN. Di antara vendor otomotif besar yang merupakan anggota grup DRB-Hicom termasuk HICOM-Teck See Manufacturing (produk plastik), PHN Industry (metal stamping) dan HICOM HBPO (modul front-end).
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.