Autos.id – Mobil diesel di Indonesia sendiri memang lagi naik daun sekali. Populasinya pun juga masih besar. Meskipun BBM sejenis solar sendiri masih saja kotor dan kebanyakan pengguna adalah Angkutan Umum seperti Bus dan Truk. Kali ini Pertamina mencoba hadirkan Diesel Exhaust Fluid berikutnya.
Namun, satu sisi perkembangan mesin diesel juga berkembang pesat. Pasalnya banyak teknologi baru meredam emisi gas buang mobil tersebut. Dan Pertamina Lubricants kali ini keluarkan teknologi terbaru. Namanya adalah Diesel Exhaust Fluid?
Pengembangan DEF (Diesel Exhaust Fluid) sendiri merupakan hasil kerjasama antara Pertamina Lubricants dengan Pupuk Kujang Cikampek. Bakalan menarik seperti apa kerjasama ini?
Pertamina Lubricants Gencar untuk memenuhi EURO 5 dan 6
Karena pemerintah Indonesia inginkan percepatan ambang batas Uji Emisi Gas Buang Euro 5 dan Euro 6. Otomatis, Pertamina puter otak untuk memastikan kalau semua percepatan ini bisa hadirkan beragam pilihan menarik.
Sepertinya Pertamina Lubricants sendiri hadirkan solusi inovatif buat mesin diesel. Bekerjasama dengan Pupuk Kujang Cikampek untuk menyediakan bahan Low Biuret Urea untuk penyaringan emisi gas buang dari mesin diesel.
Lantas, kenapa bisa kerjasama ini hasilkan produk cairan seperti AdBlue? Ini Alasannya. “Produk DEF sendiri merupakan wujud komitmen dan peran BUMN soal keberlanjutan lingkungan. Dukungan dalam menanggulangi perubahan iklim dan akhirnya berkontribusi pada pencapaian target penurunan emisi sampai Net Zero Emission (netralitas karbon) dengan target tahun 2060,” ucap Werry Prayogi, Direktur Utama Pertamina Lubricants.
Untuk itu, Pertamina melakukan MOU dengan Technology Innovation Pertamina sebagai formulator produk, lalu Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea. Selain itu, peruntukan fasilitas produksi DEF oleh Sintas Kurama Perdana (SKP) dan Pertamina Lubricants sebagai bagian dari komersialisasi produk DEF ke berbagai sektor strategis seperti tambang, logistik dan APM (Agen Pemegan Merk).
Werry melanjutkan bahwa MoU ini menjadi langkah awal untuk Pertamina dalam menyediakan one stop solution sebagai penyedia bahan bakar dan penurun emisi kendaraan diesel dengan perkiraan market size sebesar 18.000 KL per tahunnya nantinya. Pertamina Lubricants optimis mampu beradaptasi dengan perkembangan regulasi dan kebutuhan pasar sehingga akan berperan dalam pencapaian standar emisi Euro 5 dan Euro 6 di Indonesia.
DEF (Diesel Exhaust Fluid) sendiri merupakan cairan saringan diesel yang berguna untuk mengurangi pembuangan gas berbahaya ke atmosfer sehingga menghasilkan emisi gas buang sesuai dengan standar Euro 5 dan Euro 6.
Tujuan hadirnya Diesel Exhaust Fluid
Sebenarnya DEF (Diesel Exhaust Fluid) sendiri mucnul untuk mengurangi terbentuknya gas berbahaya seperti nitrogen oksida (NOx). Dan biasanya itu hasilkan oleh mesin diesel dengan kualitas BBM yang tidak sesuai standar. Supaya kendaraan diesel bisa memenuhi standar emisi Euro 5 dan 6, maka kehadiran DEF dengan karakteristik tidak bau, berwarna dan beracun ini untuk memenuhi itu semua. Bahan dasarnya? Ya dari Urea (CH₄N₂O) dengan kualitas tinggi.
Pada tahapan selanjutnya dalam proses komersialisasi produk DEF, Pertamina Lubricants, selaku pemilik merek akan mengajukan proses sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat Trademark AdBlue oleh VDA. Sertifikat Trademark AdBlue oleh VDA adalah sertifikasi yang diberikan oleh Verband der Automobilindustrie (VDA), yaitu Asosiasi Industri Otomotif Jerman, untuk produk Diesel Exhaust Fluid (DEF) yang memenuhi standar kualitas tertentu.
“DEF Pertamina sudah melalui uji kinerja produk bekerja sama dengan APM. Dengan DEF sendiri mesin diesel bisa beroperasi dengan emisi jauh lebih bersih dan memenuhi syarat emisi tertentu.” papar Oki Muraza, SPV Technology Innovation Pertamina.
