Air radiator yang panas memaksanya harus keluar lintasan pada lap 8 dari 10 lap yang diperlombakan
Bogor, Autos.id – Persiapan yang kurang maksimal dalam dunia balap pasti akan berimbas saat berlaga di lintasan balap, baik pembalapnya ataupun mobil balap yang ditungganginya. Hal ini yang terjadi pada pembalap ETCC 3000 Kelas Master yaitu Agta Zinedine Ilmawan yang harus keluar lintasan balapa pada lap 8 karena masalah pada tunggangannya saat turun di Sirkuit Sentul, Bogor akhir pekan lalu.
Menurut Agta, kendala pada mobilnya yaitu air radiatornya menjadi panas belum diketahuinya saat memboyong mobilnya dari Klaten ke Sirkuit Sentul Bogor.
“Saya baru tahu air radiator yang memanas karena thermostat nya mengunci saat turun di balap kualifikasi hari Sabtu, (12/6) dan langsung diperbaiki sebelum tampil di balapan keesokan harinya (Minggu, 13/6). Sayangnya mobil belum bisa diperbaiki sepenuhnya, hingga saat balapan kembali mengalami masalah, hingga tidak mampu mencapai garis finish dan hanya mampu menempuh 8 lap dari 10 lap yang dipertandingkan,” imbuh mahasiswa di UNS Solo ini.
Karena itu, Agta akan melakukan improvement lagi sebelum turun di Seri Ketiga mendatang. Terlebih lagi, Agta mengaku persiapannya sangat singkat, hanya membutuhkan waktu satu minggu untuk meningkatkan mesin mobilnya, yang sebelumnya BMW E46 320i berkapasitas 2.800cc ditingkatkan menjadi 3.000cc sesuai dengan kelas balap yang diikutinya ETCC 3000 Kelas Master.
Selain itu, pada seri kedua ini, Agta bersama pembalap lainnya sedikit kebingungan ketika diajak foto bersama dengan Ketua IMI Pusat Bambang Soesatyo, pasalnya tidak ada pemberitahuan kepada pembalap sebelumnya. Karena, pada awalnya, saat pembalap sedang melakukan warming lap, tiba-tiba dikibarkan bendera merah, disini hampir seluruh pembalap kebingungan apakah ada kecelakaan atau ada insiden lainnya. Kemudian mobil pembalap seluruhnya diharuskan berbaris, dan saat mobil berhenti baru diberitahukan bahwa akan ada sesi foto dengan Bamsoet, sapaan akrabnya yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI.
Setelah itu, seluruh mobil harus melakukan warming lap kembali, yang kemudian dilanjutkan dengan start menggunakan safety car (SC). Disini saya juga sedikit terhambat, pasalnya dirinya berada di belakang pembalap yang kelas balapnya lebih rendah, kurang memahami tentang safety car. “Ini yang juga menjadi hambatan bagi saya saat akan start, karena mobil yang di depan masih belum start karena kurang paham,” imbuh Agta.
Dan ke depannya, Agta berharap agar ada pemberitahuan atau briefing sebelumnya kepada pembalap bila ada hal-hal penting, atau akan ada tamu penting yang akan hadir, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Untuk seri ketiga, yang rencananya akan digelar bulan Juli mendatang, Agta berencana akan menyempurnakan mobilnya kembali agar bisa tampil maksimal dan meraih podium kembali di seri ketiga ETCC 3000 Kelas Master seperti yang pernah diraihnya saat ETCC 3000 seri pertama yang berhasil merebut podium kedua.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.