Pimpinan Tech 3 merasa bahwa Tim VR46 milik Valentino Rossi akan lebih dirpioritaskan Yamaha.
Jepang, autos.id – Yamaha akan lebih memilih Tim VR46 milik Valentino Rossi dibandingkan Tech 3 sebagai satu-satunya skuad satelit MotoGP jika diberi opsi untuk masa depan, menurut Herve Poncharal (salah satu pejabat tim Tech 3).
Rossi, yang akan menginjak usia 39 tahun di bulan Februari dan berada di luar kontrak setelah musim ini, sangat terkait dengan peran pimpinan tim saat ia memilih untuk pensiun dari dunia balap.
Tim VR46-nya sudah berlaga di Moto2 dan Moto3, dan Dorna Carmelo Ezpeleta (pimpinan Yamaha) mengatakan tahun lalu bahwa dia siap menjamin skuad Rossi berada di kelas utama meskipun secara teoritis hanya tersedia untuk 24 motor di grid.
Hubungan panjang Rossi dengan Yamaha membuat produsen Iwata memiliki kandidat yang jelas untuk memasok VR46 jika memang membuat langkah maju ke MotoGP.
Tapi Yamaha secara historis cenderung hanya memasok satu tim pelanggan, yang berarti Tech 3 yang menjadi partner lama bisa mengakhiri tugas lebih cepat.
Poncharal mengatakan (via Motorsport, 9/1/2018): “Saya memiliki beberapa diskusi dengan mereka (Yamaha), di mana saya berkata ‘Bisakah Anda memiliki enam motor di grid?’, dan mereka berkata ‘Tidak, terlalu banyak’.
“Saya berkata ‘Baiklah, jika Anda mendapat permintaan dari VR46 dan Tech 3, siapa yang akan menjadi prioritas?’, dan mereka menjawab dengan tegas untuk VR46.”
Poncharal “tidak inginkan” Rossi sebagai partner
Semua tim satelit MotoGP dikontrak dengan Dorna untuk tetap berada di grid sampai 2021, yang berarti tim baru harus membeli salah satu yang sudah ada atau mendapat persetujuan dari Dorna untuk membuatb keputusan akhir.
Poncharal mengatakan dia meragukan Rossi ingin mengikat dengan sistem operasi yang ada, dan mengesampingkan aliansi dengan Tech 3.
“Kami memiliki kontrak dengan Dorna yang mengatakan dari tahun 2017 sampai 2021, tidak ada yang bisa masuk dalam kejuaraan kecuali mereka menemukan cara untuk membuat kesepakatan, kemitraan atau bergabung dengan tim yang ada,” jelasnya.
“Saya tidak ingin dia (Rossi) menjadi mitra, mungkin dia bisa membeli Aspar, Avintia, LCR, tim independen mana pun, tapi saya rasa ini bukan yang dia inginkan. Jika dia datang, dia harus memiliki lampu hijau dari Dorna, tapi juga dari tim independen yang ada di sini karena kami memiliki kesepakatan eksklusivitas dan ini ada secara tertulis.
“Kecuali jika semua orang memberi tanda persetujuan, maka kami sepakat untuk memiliki satu tim lagi, itu tidak akan terjadi dan hal itu bisa terjadi pada 2022.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.