Last updated on 19 Maret, 2022
Penampilan perdananya di lintasan balap ETCC 3000 Novice, ada rasa gugup yang masih tertanam dalam dirinya
Sentul, Autos.id – Sebagai pembalap pemula yang baru pertama kali terjun di lintasan balap, pastinya banyak yang harus ditingkatkan, baik skill membalapnya dan juga mental saat bertanding. Hal ini dirasakan oleh Randu Sekti Wibowo yang baru pertama terjun di dunia balap yaitu ETCC 3000 Novice karena dipengaruhi oleh kakaknya yang juga pembalap ETCC 3000 Novice tahun 2021. lalu. “Saya masih suka kaget dan khawatir bila ada pembalap lain yang menyalip kendaraan saya di lintasan,” imbuh Randu tertawa.
Padahal lanjut Randu, dalam sesi latihan sebelum terjun di lintasan balap yang digelar di Sirkuit Sentul akhir pekan lalu Randu pernah mencatat waktu terbaik yaitu 1:51 menit, namun dalam balapan sesungguhnya ayah empat orang putra putri ini harus puas dengan catatan waktu 1:56 menit.
“Saat balapan, saya sering ketutupan dengan pembalap lain di depannya sehingga sulit untuk menambah kecepatan lagi, Namun saya mengalami overheat dan terpaksa angkat gas di dua putaran terakhir dari 10 putaran yang harus dilalui,” tukas Randu yang berhasil meraih podium keempat.
Randu mengakui, persiapan yang dilakukannya sebelum terjun di seri pertama ETCC 3000 Novice sudah melakukan latihan sebanyak 6x di Sirkuit Sentul, sehingga dirinya sudah paham dengan racing line tersebut. Dan pernah mencatat waktu terbaik saat latihan. “Karena pernah mencatat waktu terbaik saat latihan, saya optimis bisa merebut gelar juara umum ETCC 3000 Novice tahun 2022 ini,” harapnya.
Sementara itu, kakak Randu sekaligus menjadi mentornya, Febrian Agung mengakui adiknya masih gugup dalam balapan perdananya. “Mental bertandingnya masih lebih ditingkatkan lagi, karena masih ada kegugupan saat mobil dikendarainya disalip atau didahulukan oleh pembalap lainnya,” ungkap Febrian yang menjadi juara ETCC 3000 Novice tahun 2021 lalu.
Menurut Febrian, mobil yang dikendarai adiknya saat turun di seri perdana ETCC 3000 Novice, merupakan tunggangannya saat merebut gelar juara umum tahun lalu. “Jadi untuk mobil BMW E30 yang saya kendarai lalu,sudah sangat mumpuni, hanya saja skill dan mental adik saya (Randu) yang harus lebih ditingkatkan lagi. Apalagi seri kedua tidak lama lagi akan digelar,” pungkas Febrian.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.