Last updated on 22 November, 2023
Sentul, Autos.id – Dalam balapan ETCC 2000 seri ketujuh atau terakhir di tahun 2023, salah satu pembalapnya Arie Patih mengaku butuh perjuangan yang keras untuk mendapatkan hasil maksimal. Dengan kerja kerasnya tersebut, Arie Patih akhirnya berhasil meraih podium kedua, namun hasil balap di seri ketujuh ini sekaligus mengukuhkan dirinya menjadi Juara Umum ETCC 2000 Master 2023 dengan poin yang cukup jauh 135.
Arie Patih mengaku, saat tampil di babak kualifikasi, kendaraan yang ditungganginya sempat menghantam tembok pembatas di Lintasan Sirkuit Sentul, Bogor. Hal ini membuat mobilnya hancur di bagian depannya, dan sulit untuk tampil di balapan utama pada keesokan harinya.
Dengan mencari informasi diantara pembalap ETCC 2000, akhirnya Arie Patih yang tergabung dalam Tim Doss Otto Speed Jakarta mendapatkan mobil pinjaman yang membuatnya dapat tampil di balapan sesungguhnya.
Namun, Arie Patih harus berjuang keras di balapan seri terakhir, pasalnya, mobil yang berhasil dipinjamnya dari sesama pembalap ETCC 2000 secara spesifikasi masih dibawah mobil tunggangannya, yaiu BMW E36.
Arie Patih mengaku, tampil di ETCC 2000 Master baru tampil di tahun 2023, dirinya tertarik di ETCC karena adrenaline yang dirasakannya cukup tinggi, dan kompetitif namun tetap menjunjung tinggi solidaritas. Hal inilah membuatnya tertantang untuk ambil bagian di ETCC 2000 Master.
“Saya sendiri melihat, ETCC ini merupakan ajang balap yang cukup fenomenal, dalam artian paling seru di Indonesia. Karena di balap ETCC ini terdapat mobil-mobil yang memiliki spek lebih tinggi dari mobilnya. Dan saya pun pun bisa merasakan persaingan dengan mobil-mobil yang speknya jauh lebih tinggi,” ungkap pemilik dari salah satu production house yang ada di Jakarta tersebut.
Meskipun menjadi juara umum di ETCC 2000 Master, Arie Patih mengaku belum berencana untuk naik kelas, karena dirinya masih ingin terus mengasah kemampuan balapnya sebelum terjun di kelas yang tinggi. “Rasa emosi saya masih tinggi saat turun di lintasan balap, nafsu untuk mendahului mobil-mobil lainnya, tetapi tidak diimbangi dengan mobil mumpuni,” jelasnya sambil tertawa.
Adapun menurut regulasi dari ETCC sendiri, juara umum di ETCC 2000 Master, masih diperbolehkan tampil di kelasnya tersebut maksimal 2x tampil sebagai juara umum. Setelah itu, dirinya diwajibkan untuk naik ke kelas yang lebih tinggi.
Akhir pembicaraan, Arie Patih sedikit mengeluhkan dengan biaya denda yang cukup tinggi, yang diterapkan kepada pembalap yang melakukan kesalahan, meskipun pembalap tersebut kurang memahami aturan tersebut. “Saran saya mungkin bisa dipertimbangkan kembali biaya denda tersebut,” tutupnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.