Last updated on 10 Maret, 2024
Sentul, Autos.d – Berlatih keras sebelum menghadapi suatu pertandingan atau balapan, biasa dilakukan oleh pemain atau pembalap. Seperti yang dilakukan Dikco Prasetyo Wahyu Utomo, sebelum memulai seri perdana ETCC 2000 Novice di musim 2024, Dikco Prasetyo mengaku banyak berlatih, untuk lebih mudah mengenal sirkuit Sentul dan juga kondisi mobil yang harus benar-benar dipahaminya. Dengan hasil balapan di seri perdana ini, Dikco Prasetyo berhasil meraih podium pertama dengan catatan waktu terbaik 1:58:913 menit
“Mobil benar-benar harus diperhatikan, sebelum balapan seri perdana ETCC 2000 Novice 2024, beberapa kali Dikco Prasetyo men-setting tunggangannya yaitu BMW E36 agar mendapatkan hasil yang maksimal,” imbuh Dikco Prasetyo.
Dan saat turun di balapan sesungguhnya (Minggu, 1-3 Maret lalu), dirinya merasa bersyukur, karena semuanya berjalan mulus dan lancar, tidak ada kendala sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Baik kondisi dirinya sebagai pembalap dan juga kondisi mobil berjalan mulus.
Untuk tahun 2024 ini yang menjadi tahun keduanya tampil di ETCC 2000 Novice, pasalnya pada tahun pertamanya 2023 lalu, Dikco Prasetyo tidak bisa fokus dan balapan dan sering absen di lintasan. Hal ini disebabikan karena kesibukannya sebagai Manajer Tim Rizqi Motorsport yang juga menaungi balapan drifting.
Oleh sebab itu, di tahun keduanya ini, wiraswasta muda ini menargetkan untuk tampil sebagai Juara Umum ETCC 2000 Novice musim 2024.
Dikco mengaku, memilih balapan ETCC karena cukup seru baginya, tantangannya juga lebih ketat, karena harus bersaing dengan mobil-mobil eropa lainnya. Tak hanya itu saja, balapan ETCC ini memperbolehkan semua pembalap untuk mengejar mobil yang berada di depannya. Meskipun, mobil balap tersebut, turun di kelas yang berbeda atau kelas yang lebih tinggi.
“Akan menjadi kebanggaan tersendiri, bila kita bisa mengejar mobil yang berada di depan, akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kita,” ungkapnya.
Dikco Prasetyo saat ini juga turun di balapan Porsche Kelas Endurance di Sirkuit Mandalika, Lombok yang sudah memasuki seri keempat dari 8 seri yang direncanakan.
“Ke depannya, saya berharap agar ETCC dikemas lebih bagus lagi agar lebih meriah sehingga dapat menarik minat para pembalap-pembalap lain diluar sana agar bisa turun di ETCC,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.