Jakarta, Autos.id – Dalam menghadapi balapan seri ketujuh atau seri terakhir ETCC 3000 Novice tahun 2023 ini, Hendra Kamdani yang tergabung dalam Tim SAV Acer Motorsport Jakarta mengaku cukup berat dan melelahkan. Pasalnya di seri pamungkas di tahun 2023, seluruh pembalap berusaha maksimal untuk mendapatkan hasil terbaik. Terlebih lagi dengan kondisi cuaca yang begitu panas, membuat dirinya terkuras tenaganya.
Namun, Hendra yang juga tampil maksimal, berhasil menempatkan mobilnya di finish keempat, namun hasil ini sudah cukup dan tidak merubah posisinya di peringkat pertama pada standing poin dengan nilai 165, sekaligus mengukuhkan dirinya tampil sebagai Juara Umum ETCC 3000 Novice tahun 2023.
Dengan gelar yang diraihnya ini, Hendra mengucapkan ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh tim yang telah membantu dan mensupport balapan hingga seri terakhir ini, dan menjadikannya juara umum.
Hendra mengaku, pertama kali terjun di balapan ETCC sejak tahun 2018, namun sempat vakum karena kesibukannya sebagai wiraswasta muda. Kemudian kembali terjun pada tahun 2021 dan memetik hasil terbaik di tahun 2023 ini. “Pada tahun 2021 lalu, saya hanya berhasil menjadi peringkat keempat di kelas ETCC 3000 Novice. Dan di tahun 2023 ini bahkan saya bisa menjadi juara umum. Sekali lagi saya ucapkan terima kash banyak kepada tim saya,” terangnya.
Dengan gelar juara umum ETCC 3000 Novice, tahun 2024 mendatang, Hendra yang saat ini menggunakan mobil BMW E36. berencana untuk naik kelas di ETCC 3000 Promotion. Karena itu, Hendra juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum terjun di Kelas Promotion, diantara sudah mempersiapkan mobil baru yaitu BMW S90.
Ketika disinggung tentang balapa ETCC, Hendra mengaku adrenaline yang dirasakannya cukup tinggi namun tetapi menjunjung tinggi sportivitas dan mengutamakan keselamatan pembalapnya. Persaingan yang ketat, semua pembalap yang terjun di ETCC mungkin memiliki mesin yang sama, hanya saja dari skill pembalap yang menentukan.
Untuk ETCC sendiri, dirinya melihat, setiap tahunnya mengalami kemajuan, baik dari mobilnya, pembalapnya maupun dari waktu yang dicapai pembalap semakin cepat dan tipis diantara pembalap lainnya. Dan biaya untuk memodifikasi mobil juga tidak terlalu mahal dibandingkan kelas lainnya di ISSOM ini.
“Dan semoga ke depannya akan semakin banyak lagi pembalap-pembalap baru yang ambil bagian di balapan ETCC ini agar persaingan semakin ketat dan ramai,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.