Connect with us

Hi, what are you looking for?

Balap

Meski Knalpot Patah, Ryan Eka Rebut Podium Pertama ETCC 2000 Master Seri Terakhir

Ryan Eka yang menunggangi BMW E39 produksi 1998

Last updated on 14 November, 2022

Dengan kondisi mobil yang kurang sempurna, bukan menjadi hambatan bagi Ryan Eka untuk menghentikan balapannya

Bogor, Autos.id  –   Kecintaannya terhadap dunia otomotif khususnya mobil-mobil Eropa membuatnya tertarik untuk bergabung dengan salah satu komunitas yaitu BMW M Owners Club Indonesia (MOCI) yang kebetulan aktif dalam dunia motorsport. Karena aktif dalam motorsport membuat MOCI berinisiatif mengikuti balapan One Make Race (OMR) BMW di Sirkuit Sentul. Dan dari balapan OMR inilah pertama kalinya Ryan Eka Kurniajaya berkecimpung dalam balapan yaitu pada tahun 2019.

Namun, karena pandemi Covid-19 yang cukup ganas mengharuskan semua aktifitas dan kegiatan ditiadakan, termasuk balapan di Sirkuit Sentul, karena dapat melanggar peraturan yaitu menciptakan kerumuman. Kemudian, setelah Covid-19 sudah mulai berkurang dan segala aktifitas serta kegiatan sudah mulai digelar kembali termasuk balapan di Sirkuit Sentul.

Ryan (tengah) berhasil meraih podium pertama ETCC 2000 Master

Karena itulah, Ryan sapaan akrabnya langsung berinisiatif ambil bagian dalam balapan ETCC 2000 Master yang disesuaikan dengan karakter mobilnya yaitu BMW E38 lansiran tahun 1998 dengan sedikit pembenahan pada fuel injection, throttle body dan juga elektrikalnya.

Saat turun pada seri keenam atau balapan terakhir di tahun 2022, Ryan berhasil merebut podium pertama di Kelas ETCC 2000 Master. Meski diakuinya ada sedikit kendala pada mobilnya, namun dirinya masih bisa meneruskan balapan hingga garis finish. “Pada seri keenam ini, exhaust mobil saya patah, tapi puji syukur tidak terlalu mengganggu kondisi mobil dan masih bisa meneruskan balapan hingga finish pertama,” aku karyawan swasta tersebut.

Ryan mengakui, kenapa dirinya turun balap di ETCC, karena persaingannya cukup ketat namun cukup sehat dan sportif. Kita banyak belajar dengan pembalap lain yang telah dulu berkecimpung di ETCC. Apalagi regulasi ETCC bagi saya sendiri sudah terstruktur dengan baik, jadi bagi pembalap kalah menang tidak masalah. Dan yang terpenting, pertemanan di ETCC sangat solid,” tegas Ryan yang dimentori pembalap senior, Charles Theo.

Ryan Eka (161) saat balapan bersaing dengan mentornya sendiri Charles Theo

Dan untuk balapan tahun depan, Ryan berencana akan naik kelas yaitu ETCC 3000, tentunya ini harus dengan rencana yang matang. Baik dengan persiapan mobilnya, maupun dirinya sendiri yang diakuinya masih harus meningkatkan skill membalapnya.

 

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Balap

Last updated on 7 Desember, 2024 Sentul, Autos.id  –  Setelah belasan tahun balapan di Sirkuit Sentul, Bogor, akhirnya Muhammad Ibrahim Budidana memilih ETCC sebagai...

Balap

Last updated on 27 Juni, 2024 Sentul, Autos.id  –  Minim persiapan, hanya beberapa hari jelang ETCC seri kedua digelar, M. Geraldo Alvariz yang turun...

Balap

Last updated on 22 November, 2023 Sentul, Autos.id  –  Dalam balapan ETCC 2000 seri ketujuh atau terakhir di tahun 2023, salah satu pembalapnya Arie...

Balap

Jakarta, Autos.id  – Berawal dari ketertarikannya pada balapan European Touring Car Championship atau yang lebih dikenal dengan sebutan ETCC saat Adi Patriadi terjun di...

error: Content is protected !!