Jakarta, Autos.di – Grand Prix Emilia-Romagna, Misano membawa emosi yang beragam bagi Ducati Lenovo Team: di satu sisi, kesuksesan datang dari Enea Bastianini yang meraih kemenangan dramatis di putaran terakhir, sementara di sisi lain, penampilan Francesco Bagnaia harus berakhir lebih awal setelah terjatuh dari posisi ketiga dengan tujuh putaran tersisa.
Bastianini memulai balapan dengan baik dari barisan depan dan tetap berada di posisi ketiga meskipun sempat bersenggolan dengan Binder.
Pembalap Ducati bernomor 23 ini menunjukkan kecepatan yang sangat baik sejak awal dan berhasil menyalip rekan setimnya pada putaran kelima dengan tujuan agar tidak kehilangan jarak dengan pemimpin balapan saat itu, Martín.
Enea berhasil mengejar rivalnya dan setelah mengikuti di belakangnya selama beberapa putaran, manuver penentuan kemenangan terjadi pada putaran terakhir di tikungan empat, dimana Bastianini berhasil merebut kemenangan di depan para pendukungnya.
Bagnaia memulai balapan dari pole position dengan baik dan langsung memimpin setelah tikungan pertama. Juara dunia bertahan ini, meskipun menunjukkan kecepatan yang stabil, mengalami beberapa kendala dengan bagian belakang motornya, dan akhirnya disalip oleh Martín pada putaran keempat dan oleh rekan setimnya pada putaran berikutnya.
Setelah kehilangan jarak dari lawan-lawannya, Pecco mencoba meningkatkan performanya dengan mencetak putaran tercepat balapan dua kali, namun kecelakaan dengan tujuh putaran tersisa membuatnya kehilangan peluang podium yang tampak dalam jangkauan.
Setelah Grand Prix keempat belas musim ini berakhir, Bagnaia berada di posisi kedua klasemen dengan selisih 24 poin dari Martín. Bastianini berada di posisi ketiga dengan jarak 59 poin. Ducati mencapai 500 poin dan mengunci gelar pabrikan, sementara Ducati Lenovo Team masih memimpin klasemen tim (599 poin).
Ducati Lenovo Team akan kembali beraksi pada hari Jumat (27/9) ini untuk Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika.
Enea Bastianini (#23 Ducati Lenovo Team) – 1st
“Kemenangan ini adalah pencapaian besar, karena kami membangun momentum sepanjang akhir pekan. Kemarin, kami masih kekurangan sesuatu untuk bersaing memperebutkan kemenangan, tetapi kami bekerja hingga larut untuk menyatukan semua elemen dan menemukan solusi untuk balapan hari ini, dan itu berhasil. Jorge (Martín) sangat cepat sepanjang balapan dan ada momen dimana saya ragu apakah saya bisa tetap bersamanya, karena saya mulai merasakan sedikit getaran di bagian belakang,” jelasnya.
“Seiring berjalannya putaran, saya mencoba memahami cara meminimalkan masalah ini. Di putaran-putaran terakhir, semangat ekstra muncul yang membuat Anda bertarung untuk menang. Pada akhirnya, saya melakukan manuver: ketika saya menyusul, Jorge mencoba menutup celah dan itu memaksa saya untuk miring sedikit, yang membuat bagian depan terkunci. Saya mencoba mengandalkan bagian belakang sebanyak mungkin sambil memastikan saya bisa melewati tikungan, dan itu berhasil,” tambahnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.