Juara dunia enam kali itu mengalami kecelakaan keras pada tahap penutupan sesi pemanasan hari Minggu di Tikungan 7 dan mendarat dengan brutal di sisi kirinya.
Autos.id – Setelah itu, Marquez linglung dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan, di mana ditemukan dia menderita gegar otak dan kemudian dinyatakan tidak layak untuk balapan. Dia telah mengalami kesulitan sepanjang akhir pekan ini dengan motor RC213V-nya di mana ia jatuh dua kali di Q1 dan mengalami banyak mengalami momen yang tidak terlihat mengenakkan sepanjang sesi. Keputusan Michelin untuk membawa ban belakang konstruksi yang lebih kaku untuk memerangi panas ekstrem di Indonesia menyebabkan Honda memiliki masalah cengkeraman ban bagian belakang yang serius.
Selain itu, rekan setim Marques, Pol Espargaro juga khawatir sebelum memulai GP Mandalika karena ban depan motor yang terlalu tegang.
Berbicara di saat jeda Grand Prix yang terhalang cuaca sesaat pada hari Minggu, Ablerto Puig, kepala tim Honda, mengatakan Marc mengalami tiga kecelakaan ini dan Honda harus mencoba memahami mengapa, karena kecelakaan di Mandalika sangat brutal. “Jujur saja kita perlu menganalisa. Mereka [Michelin] membawa ban yang berbeda dan kami harus memahami segalanya, dan pada saat ini sulit. Pebalap kami jatuh dan kami ingin memahaminya, jadi saya rasa saya tidak bisa memberi Anda info yang tepat, Akhirnya, dia mengalami kecelakaan besar dan kami memutuskan itu bukan hal benar setelah Marquez mengalami gegar otak di kepala yang menghalanginya untuk kembali ke trek.” ungkap Puig.
Espargaro Salahkan Ban Michellin
Espargaro mengakhiri balapan di sirkuit Mandalika yang basah karena hujan di urutan ke-12 dan menjadi pebalap Honda teratas di gp ini. Ketika ditanya tentang kecelakaan Marquez, Espargaro mengatakan “beruntung” dia bisa lolos dari cedera – tetapi kecelakaan tersebut banyak disebabkan oleh kesalahan dari mitra eksternal (Michellin). “Ya, maksud saya ini adalah situasi yang kami hadapi sepanjang akhir pekan ini,” jelas Espargaro.
“Ketika kami mengeluh tentang Michelin, sepanjang akhir pekan itu bukan karena kami suka mengeluh tentang Michelin. Itu karena kami menghadapi masalah serius tentang konsumsi ban depan selama balapan. Kami tidak dapat menyelesaikan balapan karena konsumsi ban depan terlalu tinggi, dan ban belakang mengunci semua pengendara di tikungan sepanjang akhir pekan. Jadi, ketika kami mengeluh itu karena kami merasa benar-benar memiliki masalah dan akhirnya dari yang sebelunnya cepat dan aman di tes, kami sekarang lebih lambat dan saya pikir hari ini Marc beruntung tidak cedera, dan jika dia cedera, ini akan menjadi konsekuensi dari kesalahan pihak eksternal akhir pekan ini,” sesal Espargaro.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.