Kemenangan ke-24 untuk Pecco bersama Ducati, menjadikannya pembalap dengan kemenangan balapan MotoGP terbanyak untuk pabrikan Borgo Panigale
Jerman, Autos.id – Tim Ducati Lenovo meraih kemenangan di Grand Prix Jerman dengan Francesco Bagnaia, yang menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP Ducati sekaligus kembali ke puncak klasemen kejuaraan. Sedangkan rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini finis di posisi keempat setelah pertempuran hebat dengan Morbidelli.
Bagnaia berada di posisi ketiga saat memasuki tikungan pertama dan berhasil naik ke posisi pertama dalam dua putaran berikutnya berkat dua manuver menyalip yang identik, yang pertama ia lakukan pada Oliveira dan kemudian kepada Martín di tikungan terakhir. Pada putaran keenam, Pecco disalip oleh Martín, beberapa saat kemudian disalip oleh Morbidelli.
Sang Juara dunia bertahan tersebut kemudian sempat tertinggal beberapa saat namun berhasil kembali ke posisi kedua di pertengahan balapan. Sejak saat itu, pertarungan ketat antara Bagnaia dan Martin dimulai dimana keduanya mencatat waktu putaran yang sangat mirip, dengan jarak yang konsisten sekitar 0,7 detik.
Bagnaia tidak menyerah karena dia bertekad untuk memperkecil jarak dengan saingannya sambil memberikan tekanan pada pemimpin saat itu. Hal tak terduga terjadi pada dua putaran terakhir, tiba-tiba Martin terjatuh pada tikungan pertama, membuka jalur bebas hambatan untuk Bagnaia melaju menuju kemenangan keenamnya pada hari Minggu tahun 2024, dalam balapan Grand Prix ke-200 dalam karirnya.
Dengan berakhirnya seri kesembilan MotoGP musim 2024 ini, Bagnaia sekarang tercatat memimpin klasemen kejuaraan dengan keunggulan sepuluh poin atas Martín, sementara Bastianini berada di posisi keempat dan tertinggal 67 poin dari rekan setimnya. Tim Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan 377 poin, sementara Ducati berada di puncak klasemen pabrikan (315 poin).
Tim Ducati Lenovo akan kembali beraksi pada 2 Agustus untuk Monster Energy British Grand Prix di Silverstone.
Francesco Bagnaia (#1 Tim Ducati Lenovo) – 1st
“Kami berdua berada dalam situasi yang sangat sulit di lap-lap terakhir, karena ban bagian depan terus menukik dan bagian belakang meluncur, kami kehabisan traksi dan masih mencatat waktu putaran 21.0/21.1 detik, jadi itu sangat sulit. Pada lap sebelum Jorge (Martín) jatuh, saya juga sempat kehilangan traksi ban depan, tetapi saya berhasil menyelamatkan situasi dengan mengambil jalur yang melebar keluar,” terang Bagnaia.
“Jelas bahwa siapapun di antara kami yang pertama menyerah akan kalah dan sejujurnya, saya percaya bahwa hal ini bisa saja terjadi pada siapa saja. Kami tidak memiliki awal musim yang mudah, tetapi kami bekerja dengan luar biasa dan bahkan di sini, di mana kami bukan yang terkuat, tapi kami masih berhasil menempatkan diri dalam kondisi untuk memperjuangkan kemenangan,” tambahnya.
Tim Ducati Lenovo akan kembali beraksi pada 2 Agustus untuk Monster Energy British Grand Prix di Silverstone Inggris.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.