Formula 1 musim 2018 mengalami banyak perubahan dari segi teknis, dan salah satunya adalah tradisi Grid Girls.
AS, autos.id – Pejabat Formula 1 telah mengumumkan bahwa olahraga tersebut akan mengakhiri tradisi penggunaan Grid Girls mulai musim 2018.
Langkah tersebut, yang akan menjadi kategori balap motor sekaligus semua acara dukungan di setiap grand prix termasuk Formula 2 dan GP3 hadir sebagai bagian dari perombakan yang dilakukan Liberty Media selaku penyelenggara.
Pimpinan komersial F1, Sean Bratches, mengatakan bahwa penggunaan jasa Grid Girls yang tidak lagi cocok dengan citra merek baru yang diinginkan pihak Liberty untuk kompetisi balap grand prix.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tengah pekan ini, dia mengatakan (via f1.com): “Selama setahun terakhir kami telah melihat sejumlah area yang kami rasa perlu diperbaharui agar lebih selaras dengan visi kami untuk olahraga hebat ini.
“Sementara praktik mempekerjakan Grid Girls telah menjadi bahan pokok Formula 1 selama beberapa dekade terakhir, kami merasa kebiasaan ini tidak beresonansi dengan nilai-nilai merek kami dan jelas bertentangan dengan norma sosial modern.
“Kami tidak percaya bahwa praktik ini sesuai atau relevan dengan Formula 1 dan penggemarnya, baik yang lama maupun baru, di seluruh dunia.”
F1 bukanlah satu-satunya olahraga yang telah membenahi pendekatannya untuk menggunakan wanita sedemikian rupa, dengan UK’s Professional Darts Corporation (PDC) menyebabkan kontroversi minggu lalu ketika membatalkan penggunaan jasa anak-anak perempuan.
Beberapa pihak mengkritik langkah tersebut dan sebuah petisi dari para penggemar menginginkan PDC berubah keputusan telah ditandatangani oleh lebih dari 30.000 orang.
Otoritas tersebut yang mewakili negara-negara Eropa lainnya mengatakan bahwa mereka akan terus mempertahankan tradisi lama untuk menggunakan gadis-gadis untuk meramaikan setiap balapan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.