Belum tampil maksimal di balapan pembuka Formula 1, Force India akui masih memiliki masalah mendasar.
Inggris, autos.id – Force India telah mengakui bahwa mobil baru Formula 1 mereka masih memiliki masalah “mendasar” yang mempengaruhi keseimbangannya di tikungan.
Tim berbasis Silverstone itu mengawali musim ini dengan cara yang sulit karena masih berusaha untuk menemukan solusi dari uji coba di pra-musim.
Setelah awalnya meragukan apa yang dikatakan oleh data tim dari uji coba, balapan pembuka musim di Australia membuat mereka sadar dengan masalah yang harus diselesaikan.
Ketika diwawancarai oleh Autosport.com tentang kapan tim menyadari masalah ini, direktur teknik Andy Green mengatakan: “Hal semacam ini mungkin dimulai saat uji ciba di Barcelona dan Melbourne.
“Kami sedikit meragukan data yang kami terima, apakah itu nyata atau tidak, dan kemudian kami perlu melakukan lebih banyak pengujian pada mobil dan beberapa tambahan dilakukan pada mobil termasuk instrumentasi, untuk melihat apakah itu adalah fenomena nyata atau tidak.
“Semua yang telah kami lihat sejauh ini menunjukkan itu nyata, jadi kami telah mencoba membuat perubahan. Tapi sampai sekarang kami belum melakukan terobosan nyata ke dalamnya.”
Green mengatakan indikasi awal dari apa yang ia sebut sebagai “masalah yang mendasar” menunjuk pada data CFD dan sistem terowongan angin mobil yang tidak selaras dengan bagaimana jalannya mobil tersebut.
“Ini bukan masalah (sistem) terowongan, itu adalah masalah ukuran,” tambahnya. “Mobil itu tidak cocok dengan terowongan atau CFD. Terowongan dan CFD mungkin sesuai, tapi sayangnya mereka tidak cocok dalam kenyataannya.
“Ini adalah masalah mendasar dan mungkin harus menemukan perbaikan secepat mungkin untuk mobil baru Force India.”
Green mengatakan bahwa keseimbangan yang berfluktuasi di bagian belakang mobil juga menambah kesulitan untuk mengevaluasi bagian-bagian mobil lainnya, seperti sayap depan yang baru tiba di Bahrain akhir pekan lalu.
“Kami masih sangat yakin bahwa sayap depan sesuai apa yang kami inginkan,” jelasnya. “Tapi itu dirancang untuk membuat mobil menghasilkan lebih banyak beban belakang yang tidak kami miliki saat ini.
“Setelah beban itu muncul dan Anda menempatkan sayap, yang menghasilkan beban belakang lebih banyak sehingga ada perubahan besar. Itulah sebabnya kami sangat tertarik untuk memberikan perubahan.
“Sangat sulit untuk menilai potensi mobil karena ban ini juga mengalami perubahan. Ini bukan hanya beban aero, tapi ada masalah manajemen ban juga. Sangat sulit untuk mengelola ban belakang ketika Anda memiliki beban belakang yang fluktuatif.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.