Danilo Petrucci mengaku bahwa dia menolak pilihan perpanjang kontrak di Ducati untuk musim 2020.
Italia, autos.id – Pembalap Ducati MotoGP, Danilo Petrucci, mengatakan dia menolak opsi 2020 dalam kontraknya saat ini.
Ducati telah memanggil Petrucci (dari Pramac) sebagai pengganti Jorge Lorenzo yang terikat dengan Honda untuk tahun depan, tetapi menegaskan bahwa dia akan berada di pabrikan Italia hanya untuk satu tahun kontrak saja, sebagai penolakan dari kontrak dua tahun yang diberikan kepada setiap pembalap lainnya di grid 2019.
“Mereka mengusulkan satu tahun plus satu (tahun tambahan). Tapi saya hanya menginginkan satu tahun karena berbagai alasan,” – Danilo Petrucci.
![](http://autos.id/wp-content/uploads/2018/06/Danilo-Petrucci-1-1024x683.jpg)
Danilo Petrucci
“Pertama-tama, karena hal ini tidak akan merugikan siapapun. Jika saya melakukannya dengan baik tahun depan, saya dapat menegosiasikan kembali dengan catatan kontrak yang lebih baik.”
Petrucci, yang telah pembalao tim satelit Ducati sejak 2015, mengatakan dia berharap untuk tetap menjadi pembalap dengan marque Borgo Panigale selama bertahun-tahun kedepan.
“Saya pikir fase belajar saya belum selesai, karena tahun depan pada titik yang sama, saya akan menemukan diri saya dalam situasi yang sama, meskipun saya berharap untuk tetap di Ducati selama bertahun-tahun.
“Mungkin saya membayarkan sedikit kepercayaan karena tidak berada di atas untuk waktu yang lama, dan segalanya baru membaik.”
Petrucci mengakhiri Grand Prix Catalan ditempat ke-5, sebagai perwakilan Ducati yang memiliki tempat paling tinggi meskipun ia yakin hasilnya “tidak begitu benar” mengingat kebangkitan Lorenzo.
Pembalap Pramac sempat meraih posisi 4 di Barcelona, tetapi terhambat oleh masalah ban depan dan akhirnya bisa melakukan tidak lebih baik dari posisi 8.
“Itu cukup aneh, kami memeriksa data dan selama tiga lap saya mengunci bagian depan pada Turn 10,” akunya. “Saya berpikir pertama kali itu bisa saja terjadi, kemudian kedua kali saya masih menganggapnya baik-baik saja sampai saya nyaris menabrak Dani (Pedrosa).
“Situasinya menakutkan karena tidak terjadi satu kali, tapi tiga kali berturut-turut dan sekarang kami memiliki tekanan dan sensor suhu pada ban, dan kami belum pernah melihat 95 derajat pada ban depan. Itu terlalu tinggi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.