Bukan hanya mampu mengutak-atik mesin mobil balap, dirinya juga piawai menunggangi mobil balap.
Sentul, Autos.id – Menjadi teknisi tim balap sejak tahun 2013, tidak melulu membuatnya selalu berada di balik layar. Karena pada tahun 2018, pimpinan Tim Astra BMW, Gerry Nasution meminta teknisi tersebut untuk turun dibalapan One Make Race BMW tahun lalu. Ya, itulah Ikhsan Utama yang tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepadanya.
Dalam OMR BMW tahun lalu, Ikhsan berhasil tampil sebagai juara umum kedua yang hanya terpaut satu poin dari juara umum pertama. “Kemudian di tahun 2019 ini, saya disuruh kembali oleh om Gerry untuk tampil di ETCC 2000 Novice yang baru turun di seri keenam dan berhasil menduduki podium kedua,” kata Ikhsan.
Ia mengaku tidak tahu dan tidak pernah menanyakan kepada pimpinannya, kenapa dirinya dipercaya untuk tampil di lintasan balapan. Padahal, sebelumnya ia hanyalah seorang mekanik yang selalu membangun atau memperbaiki mobil balap tim Astra BMW.
Ikhsan mengakui banyak perbedaan ketika turun di OMR dan ETCC yang kualitas pebalapnya lebih tinggi dibandingkan OMR. Mengingat kondisi mobil yang jauh lebih cepat dibandingkan OMR serta jumlah lap yang lebih banyak sehingga dapat menguras tenaga lebih banyak dan juga membutuhkan kesabaran lebih tinggi.
“Bagi saya, ETCC menjadi ajang yang bergengsi dan paling kompetitif dibandingkan dengan balapan lain di ISSOM ini. Baik dari segi mobilnya, driver-nya dan para teknisi yang membangun mobilnya benar-benar out the box dan menjadi kelas balap yang paling banyak diminati pebalap lain,” jelas Ikhsan yang sebelumnya juga pernah turun di kejurnas drifting dari tahun 2015 akhir hingga 2018.
Untuk seri terakhir nanti di BSD, Ikhsan mengaku sama sekali belum mengenal karakter lintasan. Hanya saja yang dirinya tahu, Sirkuit BSD tidak terlalu membutuhkan top speed seperti di lintasan Sentul. Karena itu, ia juga sudah mempersiapkan suspensi dan kaki-kaki yang sesuai dengan lintasan agar bisa tampil maksimal hingga bisa naik podium lagi.
Menyinggung regulasi dan juga pengalamannya turun di ETCC 2000, Ikhsan melihat peminat ETCC 2000 semakin lama semakin menurun. Dan untuk meramaikan ETCC 2000 kembali, Ikhsan memberikan masukan agar regulasi yang dibuat dapat menciptakan animo yang tinggi dan menarik minat yang tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar para pebalap bisa tampil di ETCC 2000.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.