Meskipun meraih podium utama di Grand Prix Malaysia, Andrea Dovizioso membantah hal itu karena “bantuan” dari tim Ducati.
Lokasi, autos.id – Andrea Dovizioso mengatakan bahwa dia tidak meminta tim Ducati agar menerapkan perintah tim selama Grand Prix Malaysia demi mempertahankan peluangnya untuk gelar juara dunia MotoGP.
Kemenangan keenam tahun ini di Sepang memastikan bahwa kejuaraan masih sengit sampai balapan terakhir di Valencia, meskipun Dovizioso membuntuti Marc Marquez dengan selisih 21 poin dengan hanya 25 poin yang bisa didapatkan.
Dovizioso harus melewati Jorge Lorenzo untuk memastikan podium utama, memimpin dalam empat lap ketika pembalap asal Spanyol itu mengalami sedikit masalah pada motornya dan juga melebar di tikungan terakhir.
Lorenzo diberi instruksi melalui kode di dashboard motor berupa “Pemetaan” untuk membiarkan Dovizioso melewatinya, meskipun dia mengklaim setelah balapan bahwa ia tidak melihatnya dan baru tahu hal itu di parc ferme.
Tapi Dovizioso bersikeras bahwa tidak ada kesepakatan sebelum balapan saat pembahasan taktik, membantah sengaja beri peluang pada Dovi untuk mendapatkan kemenangan.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang pesan di dashboard, karena saya bukan pembalap politik,” kata Dovizioso seperti dikutip MotoGP.com (1/11/2017). “Saya bukan orang yang suka berbicara pada pimpinan untuk hal semacam ini.
“Saya seorang olahragawan dan kemenangan harus diraih dengan usaha. Saya tidak meminta Ducati untuk melakukan apapun.
“Jika akhirnya terjadi (memenangkan podium utama), saya benar-benar tidak tahu, tapi dalam beberapa kasus itu adalah keputusan Ducati. Mungkin saya tidak biasa atau bahkan bodoh karena tidak membuat permintaan secara khusus.
“Kami tidak mengadakan pertemuan apapun (mengenai pesan tim), saya hanya berkonsentrasi untuk mendapatkan 25 poin dalam kondisi yang harus dihadapi.”
Dovizioso menambahkan bahwa ia tidak berharap Lorenzo cukup baik di lintasan basah, dan hanya mengandalkan kesalahan rekan setimnya itu untuk mendapat posisi terdepan.
“Itu lebih sulit dari yang diperkirakan karena Jorge melaju dengan sangat baik dan sangat mudah untuk mengunci posisi terdepan,” pembalap Italia itu menambahkan.
“Saya bertahan dan mencoba untuk tidak mengambil risiko, karena saya tahu saya punya bisa berakhir lebih cepat jika dipertaruhkan.
“Ketika jarak kami cukup dekat, Jorge mencoba menciptakan celah dan saya tahu saya bisa lebih cepat dari dia. Dan pada akhirnya saya pikir dia tidak ingin melakukan sesuatu yang gila.
“Dia mengunci posisi terdepan dan hampir jatuh, jadi dengan persaingan gelar juara masih terbuka, kami memutuskan untuk tidak bersaing.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.