Last updated on 28 Mei, 2024
Sebelum melakukan uji emisi, ada baiknya perhatikan beberapa hal agar bisa lulus uji emisi.
Autos.id – Uji emisi adalah prosedur pengujian pada kendaraan bermotor untuk mengevaluasi jumlah emisi gas buang dari hasil pembakaran oleh kendaraan tersebut.
Uji emisi kendaraan bisanya merupakan bagian dari proses pemeriksaan teknis kendaraan (PTK) untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut memenuhi standar emisi yang telah mendapatkan penetapan oleh otoritas pemerintah.
Tujuan dari uji emisi adalah untuk mengurangi polusi udara oleh kendaraan bermotor, yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
baca artikel menarik lain tentang cek ranmor
Dalam uji emisi, kendaraan seperti mobil atau motor harus dalam kondisi standar dan tentukan standarisasi tersebut oleh otoritas pemerintah. Serta, gas buang yang mereka hasilkan oleh kendaraan di analisa untuk mengukur jumlah emisi yang keluar.
Jenis uji emisi dapat berbeda-beda tergantung pada negara atau wilayah di mana kendaraan tersebut berada.
baca artikel menarik lain tentang cek ranmor dki
Tips Agar Lolos Uji Emisi
Ada beberapa tips yang dapat kalian lakukan sebelum mengikuti uji emisi untuk memenuhi persyaratan standar emisi gas buang yang berlaku saat ini.
1. Minimalisir Modifikasi Kendaraan
Mengubah kendaraan, terutama bagian mesinnya, melalui modifikasi dapat meningkatkan performa kendaraan yang semula standar. Namun, ternyata modifikasi pada kendaraan dapat membuat uji emisi menjadi lebih sulit untuk lulus.
Modifikasi pada bagian mesin dapat mengubah pembakaran standar yang di setting sedemikian rupa oleh pabrikan. Sehingga emisi gas buang yang mobil/motor hasilkan lebih kotor. Sebaiknya, lakukan uji emisi dalam keadaan standar sebelum melakukan modifikasi kendaraan.
Jika memang ingin melakukan modifikasi, lakukanlah secara minimal dan tidak berlebihan sehingga kendaraan masih memenuhi standar emisi yang berlaku saat diuji. Hal ini dapat membantu menghindari masalah dalam mengikuti uji emisi di kemudian hari.
Baca juga: Kenapa Disebut Cumi-cumi Darat? Apa Efeknya Pada Mesin Diesel?
2. Bersihkan Karbon dengan Carbon Cleaner
Sarankan bagi kendaraan yang berusia lebih dari 5 tahun untuk melakukan proses carbon clean. Kendaraan yang penggunaanya sering cenderung menghasilkan tumpukan karbon akibat dari sisa pembakaran, yang dapat memengaruhi kadar emisi gas buang.
Tumpukan karbon biasanya menempel di bagian head silinder dan ruang bakar mesin kendaraan. Untuk membersihkannya, dapat menggunakan cairan carbon cleaner yang mampu hilangkan kerak-kerak yang menempel di dalam mesin.
Namun, perlu ingat untuk tidak terlalu sering melakukan proses carbon clean karena dapat menimbulkan risiko yang berbahaya bagi kesehatan mesin mobil. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin jika dilakukan terlalu sering.
3. Perawatan Berkala
Melakukan perawatan berkala terhadap kendaraan dapat membantu mengontrol emisi gas buang yang dihasilkan. Selain itu, perawatan berkala juga membantu memastikan kondisi kendaraan selalu dalam keadaan baik dan mencegah terjadinya masalah, terutama pada proses pembakaran.
Servis berkala sebaiknya dalam jarak tempuh 10.000 kilometer. Namun, lebih baik lagi jika servis berkala dilakukan secara rutin setiap enam bulan meskipun kendaraan belum menempuh jarak tersebut.
Hal ini penting kalian lakukan untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal meskipun kendaraan tidak digunakan secara rutin.
Dengan melakukan perawatan berkala yang baik, kendaraan dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien, serta mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan. Hal ini juga membantu memperpanjang umur kendaraan dan mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diinginkan.
4. Periksa Oli Kendaraan agar lulus uji emisi
Menggunakan oli mesin yang baik dan terawat dapat membantu kendaraan lolos uji emisi. Oli mesin memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga mesin kendaraan agar selalu dalam keadaan baik.
Kendaraan yang jarang atau terlambat mengganti oli mesin dapat berdampak buruk pada kesehatan mesin dan meningkatkan emisi gas buang yang mobil hasilkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti oli secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrik kendaraan dan berkonsultasi dengan mekanik terkait jenis oli yang paling cocok untuk jenis kendaraan yang digunakan.
Dengan menggunakan oli mesin yang tepat dan teratur melakukan penggantian, kendaraan dapat berjalan dengan lebih lancar dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah. Ini juga membantu memperpanjang umur mesin kendaraan dan mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diinginkan pada kendaraan.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Oli Pada Mobil
5. Periksa Filter Udara
Filter udara merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan yang sering kali abaikan oleh pemiliknya. Padahal, filter udara berperan dalam menjaga kesehatan mesin kendaraan dan membantu pembakaran mesin berjalan secara normal.
Fungsi utama dari filter udara adalah menyaring benda-benda asing yang dapat masuk ke dalam ruang mesin, seperti debu dan kotoran lainnya. Dengan adanya filter udara yang baik dan terawat, ruang mesin kendaraan dapat terhindar dari partikel asing yang dapat mengganggu proses pembakaran mesin. Hal ini juga membantu dalam mengurangi emisi gas buang yang hasilkan oleh kendaraan.
Oleh karena itu, perlu untuk selalu memeriksa dan membersihkan filter udara secara berkala agar dapat berfungsi dengan optimal. Filter udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke mesin dan dapat berdampak pada kinerja kendaraan dan emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan menjaga kondisi filter udara dalam keadaan yang baik, kendaraan dapat lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Cara Mudah dan Cepat Cek Ranmor DKI Jakarta
6. Gunakan BBM yang Tepat sebelum uji emisi
Bahan bakar minyak (BBM) dalam kendaraan bukan hanya peruntukkannya sebagai bahan bakar agar kendaraan dapat bergerak.
Tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan kendaraan, salah satunya adalah emisi gas buang yang mereka hasilkan.
Pemilihan oktan bensin harus sesuaikan dengan kompresi mesin pada kendaraan yang ada. Sebaiknya berkonsultasi dengan mekanik atau baca buku panduan atau cek di tutup tangki mobil tersebut.
Biasanya terdapat informasi tentang oktan bensin minimul dan rekomendasi untuk mesin tersebut.
Selain itu, hindari penggunaan BBM dengan oktan yang berbeda-beda untuk menjaga kesehatan mesin kendaraan. Pilihlah jenis BBM yang sesuai dengan jenis mesin kendaraan, karena pemilihan BBM yang tepat juga dapat membantu mesin mengeluarkan tenaga secara maksimal.
Baca juga: Inilah Daftar Mobil yang Tidak Boleh Diisi Pertalite
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.