LCGC menjadi jenis mobil yang laris di pasaran Indonesia karena harganya yang terjangkau.
Autos.id – Harga mobil LCGC (Low Cost Green Car) dikabarkan segera meningkat karena pemerintah Indonesia berencana untuk menyesuaikan harga LCGC dalam waktu dekat.
Diambil dari berbagai sumber, Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian mengungkapkan rencana pemerintah untuk menyesuaikan harga mobil LCGC sebesar 5%. Menurut Agus, penyesuaian harga ini didasarkan pada berbagai masukan, termasuk dari produsen LCGC itu sendiri.
Menteri Perindustrian itu menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini sebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik.
Dia pun menambahkan bahwa penyesuaian harga harus punya perhitungan dengan benar, termasuk memperhitungkan daya beli dan inflasi. Kenaikan persentase tidak boleh melebihi angka inflasi. Namun harga LCGC harus tetap rendah dan ramah lingkungan.
Dengan kenaikan harga sebesar 5%, harga mobil LCGC akan naik sekitar Rp6.700.000 menjadi Rp141.700.000.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 mengenai Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Berkelanjutan (KBH2), harga acuan untuk mobil Low Cost Green Car (LCGC) adalah sebesar Rp95 juta. Namun, harga tersebut telah direvisi melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah menjadi Rp135.000.000.
Sekarang ini, terdapat tiga produsen mobil LCGC besar yang memproduksi jenis mobil tersebut, yaitu Toyota, Daihatsu, dan Honda. Toyota dan Daihatsu memiliki dua model LCGC, sementara Honda hanya memiliki satu model.
Contoh Kenaikan Harga yang Sudah Terjadi pada LCGC
Sebagai informasi tambahan, harga mobil LCGC sekarang ini sudah cukup mahal. Kenaikan harga ini penyebabnya oleh perubahan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari 1% menjadi 2% sejak Juli 2022.
Sejak bulan Juli 2022, harga mobil yang termasuk dalam kategori mobil murah terus naik dengan variasi nilai, mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp7.000.000.
Sebagai contoh, Honda Brio Satya sebelum bulan Juli memiliki harga terendah sebesar Rp155.700.000, tetapi setelah bulan Juli harga naik menjadi Rp156.900.000 atau naik sebesar Rp1.200.000.
Sementara untuk tipe tertingginya, yaitu Brio Satya E CVT, naik dua kali lipat atau sebesar Rp2.400.000, dari Rp184.000.000 menjadi Rp186.400.000, mendekati angka Rp190.000.000. Informasi ini dapat kalian temukan di website resmi Agen Pemegang Merk (APM) yang terkait.
Dari produsen lainnya, Toyota juga menaikkan harga Ayla sekitar Rp3.000.000. Harga terendahnya adalah Toyota Agya 1.2 G M/T yang naik dari Rp155.500.000 menjadi Rp158.500.000. Sedangkan untuk tipe tertingginya, yaitu Agya 1.2 G A/T GR-S, naik dari Rp176.600.000 menjadi Rp179.700.000.
Selanjutnya, Toyota Calya juga mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi, mencapai Rp7.000.000. Hal ini penyebabnya bukan hanya oleh perubahan nilai PPnBM, tetapi juga oleh banyaknya penambahan beberapa fitur pada New Calya.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.